Menkop ajak INKUD dan ritel modern dukung pengembangan ekosistem Kopdes Merah Putih

Update: 2025-11-04 12:48 GMT

Foto : Humas Kementerian Koperasi

Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono mengajak Induk Koperasi Unit Desa (INKUD) beserta mitra bisnisnya, dan perusahaan ritel modern, ikut bersama membangun ekosistem pengembangan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.

Hal tersebut diungkapkan Menkop Ferry saat memberikan sambutan pada acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan dan Renovasi Kawasan Industri INKUD Cikarang, Bekasi, Selasa (4/11/2025).

Hadir dalam acara, Ketua Umum INKUD Portasius Nggedi, Wakil Bupati Kabupaten Bekasi Asep Surya Atmaja dan Deputi Bidang Pengembangan Usaha Koperasi Kementerian Koperasi (Kemenkop) Panel Barus.

Menkop Ferry menegaskan dukungannya, terhadap pembangunan kawasan industri yang digagas oleh INKUD di kawasan Cikarang. “Kawasan Industri ini nantinya diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja yang luas, sehingga sesuai dengan tujuan hadirnya Koperasi dalam mengurangi tingkat pengangguran,” ujarnya.

Ia berharap, melalui pembangunan ini, koperasi dapat naik level tidak hanya beroperasi dalam ranah kecil tapi bisa merambah ranah industri yang lebih besar.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya besar mendukung pengembangan koperasi desa di seluruh Indonesia,” tegasnya.

Saat ini, kata Ferry, sudah terbentuk lebih dari 82.000 koperasi desa dan kelurahan yang berstatus badan hukum. Dari jumlah tersebut, sekitar 7.500 koperasi sedang dalam tahap pembangunan fisik, termasuk pembangunan gudang, gerai, dan sarana pendukung lainnya.

“Presiden Prabowo menargetkan pada bulan Maret 2026, seluruh koperasi tersebut sudah siap beroperasi secara penuh,” ucap Ferry.

Target besarnya kata Ferry adalah membangun 1.000 lokasi titik tanah setiap hari untuk mendukung pengembangan koperasi desa.

“Dengan dukungan semua pihak dan doa yang tulus, kami yakin target Presiden untuk memiliki 80.000 ritel modern di desa dan kelurahan dapat tercapai,” katanya.

Presiden, sambung Menkop, memiliki visi besar agar koperasi kembali menjadi soko guru perekonomian nasional, berbeda dengan masa lalu ketika peran koperasi sempat diperkecil.

Kini, dengan dukungan Pemerintah dan kebijakan yang baru, koperasi didorong untuk kembali aktif di sektor produksi, distribusi, industri, dan kredit. Bahkan, dua minggu lalu keluar peraturan pemerintah yang mengizinkan koperasi mengelola tambang mineral seluas 2.500 hektare (ha).

“Kawasan industri yang dibangun ini, juga akan mendukung suplai alat-alat produksi bagi koperasi, sehingga ekosistem koperasi desa semakin kuat dan mandiri,” imbuh Menkop Ferry.

Di kesempatan sama, Wakil Bupati Kabupaten Bekasi Asep Surya Atmaja melaporkan, saat ini ada 40-50 unit usaha yang sudah berjalan di bawah jaringan INKUD. Antara lain usaha simpan pinjam, apotek, klinik, usaha sembako, kelas pelatihan, serta forum komunikasi KUD desa yang aktif berkoordinasi di tingkat kabupaten guna meningkatkan sinergi antar KUD.

Asep mengatakan, keberedaan Kopdes Merah Putih memiliki peran penting terutama untuk Kabupaten Bekasi yang memiliki 3,3 juta penduduk dengan 2,1 juta di antaranya membutuhkan pekerjaan.

“Kalau ada alat seperti dryer, kita tidak perlu lagi melakukan pekerjaan secara manual. Misalnya dalam penyebaran benih padi dan pupuk. Bahkan sudah ada teknologi drone yang bisa digunakan untuk menyebarkan pupuk secara efisien,” ujarnya.

Rama Pamungkas

Tags:    

Similar News