Pemerintah dorong digitalisasi pendidikan Nasional

Update: 2025-11-25 03:50 GMT

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid saat hadir dalam acara Rocket Week 2025 oleh MyRepublic, di Jakarta, Jumat (21/11/2025). ANTARA/HO-Kementerian Komunikasi dan Digital

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menegaskan pemerintah mempercepat konektivitas rumah tangga dan akses konten pendidikan digital sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas SDM sejak usia anak dan kemampuan digital yang setara di seluruh Indonesia.

“Dengan semangat arahan Bapak Presiden, Kemkomdigi menjadikan konektivitas dan konten digital pendidikan sebagai bagian dari upaya nasional meningkatkan SDM sejak usia anak,” ucap Meutya dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Selasa.

Menteri Meutya yang hadir dalam Rocket Week 2025 oleh MyRepublic, Jumat (21/11) menekankan pentingnya internet yang aman, stabil, dan merata agar transformasi pembelajaran digital berjalan efektif.

Hal ini sejalan dengan PP Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Pelindungan Anak atau PP TUNAS yang mengamanatkan ruang digital ramah anak.

Agenda ini juga selaras dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan digitalisasi pendidikan sebagai fondasi peningkatan kompetensi generasi muda.

Dalam paparannya, Menteri Meutya menyebut target percepatan jaringan tetap berbasis fiber to the home (FTTH) dan fixed wireless access (FWA) sebagai fondasi utama pembelajaran digital.

“Jadi FTTH dan FWA tahun depan kita targetkan 30 persen rumah memiliki koneksi tetap. Ini menjadi penting karena memang untuk pendidikan dan UMKM kita memerlukan koneksi yang lebih secure dan lebih stabil,” jelasnya.

Perluasan layanan juga diarahkan ke kelompok masyarakat menengah ke bawah yang jumlahnya mencapai 34,5 juta rumah tangga serta 2,8 juta rumah tangga di segmen low-income dengan pengeluaran telekomunikasi 17 ribu sampai 180 ribu per bulan.

Kelompok ini memiliki kebutuhan internet tinggi namun terbatas daya beli.

Ia pun mendorong penyedia layanan internet bisa menawarkan paket internet yang murah ke masyarakat agar setiap rumah bisa terhubung jaringan internet tanpa perlu membayar mahal.

“Jadi kalau kita murahkan, dapat skala yang besar, mudah-mudahan tidak hanya baik untuk masyarakat, tapi buat industri juga ini masuk akal,” kata Meutya.

Ia juga memberikan apresiasi terhadap program CSR Roketin Generasi Tunas Digital dalam upaya mendukung literasi digital pelajar, mendorong implementasi PP TUNAS di tingkat keluarga dan sekolah.

Tags:    

Similar News