Perdana, Indonesia gelar MHQ Disabilitas Netra Internasional 2025
Menteri Agama RI Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, M.A membuka MHQ Disabilitas Netra Internasional 2025 di Kabupaten Tangerang, Sabtu (6/12). Foto : Humas Kemenag
Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ) Disabilitas Netra Internasional 2025 menjadi ajang perdana dan bersejarah bagi indonesia karena digelar untuk yang pertama kalinya. Kementerian Agama menyampaikan harapan besar agar kompetisi global ini dapat menjadi agenda rutin di masa depan. Peserta Disabilitas Netra dari berbagai negara pun tampil dengan kemampuan terbaiknya di hadapan dewan juri yang juga diwakili oleh beberapa negara termasuk Indonesia.
"Kita membayangkan dari pertanyaan dewan juri, semuanya bisa dijawab oleh perserta MHQ Disabilitas Netra dan tidak ada yang salah, sampai halamannya pun di jawab dengan benar."
" Ini membuktikan kepada kita semua, Al-Qur'an memiliki banyak keajaiban," ujar Menteri Agama RI Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, M.A, Saat Pembukaan MHQ Disabilitas Netra Internasional 2025 di Kabupaten Tangerang, Sabtu (6/12) malam.
Nasaruddin dalam sambutannya menyampaikan bahwa sebagai bangsa Indonesia, acara MHQ Netra Internasional menjadi kesempatan untuk mengagumi Al-Qur'an lebih dalam, dan juga harus mengamalkannya
"Dan bagi kita segenap rakyat bangsa indonesia ini menjadi kesempatan untuk mengagumi Al-Qur'an dan tentu bukan hanya hanya hapalan yang bagus tapi harus mengamalkannya," ujar Nasaruddin Umar.
Menteri Agama berharap demografi Indonesia sangat berpotensi untuk bisa membentuk hafidz-hafidz Quran di berbagai pelosok daerah.
"Indonesia merupakan lahan subur untuk menyemaikan bibit bibit nilai alquran, kita sangat berbangga menjadi warga bangsa Indonesia dengan hadirnya MHQ seperti ini akan menggoncang masyarakat bahwa Indonesia memiliki suatu keajaiban luar biasa dari hafidz dan karya yang ada, kedepan kita bisa menyaksikan hal yang sama di berbagai tempat pelosok tanah air kita ini," tambah Nasaruddin Umar.
Pemerintah menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah Arab Saudi yang membantu gelaran MHQ Disabilitas Internasional dan juga berharap agenda ini menjadi agenda rutin tahunan. Dirjen Bimas Islam, Kementrian Agama Abu Rokhmad yang ditemui di sela sela acara juga menyampaikan Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ) Disabilitas Netra Internasional dapat diselenggarakan secara rutin ke depan
"Kami berharap nanti ajang MHQ diharapkan dapat diperkaya dengan penambahan Cabang Tilawah (seni baca Al-Quran). Hal ini bertujuan untuk menyelaraskan dengan brand nasional Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ)," ujar Abu Rokhmad.
Abu Rokhmad menambahkan dengan adanya event internasional yang rutin, Indonesia dapat mempersiapkan dan mengkader calon peserta yang akan berkompetisi di kancah global dengan lebih matang. MHQ Disabilitas Netra Internasional 2025 merupakan hasil kerjasama antara Kementrian Agama RI dengan Muslim World League, yang digelar sejak 3 Desember hingga 7 Desember 2025, yang bertepatan dengan Hari Disabilitas Internasional.
Tercatat ada 140 peserta tunanetra dari berbagai negara. Sebanyak 15 peserta terbaik dari 12 negara berhasil tampil di grand final, Sementara itu perwakilan Muslim World League mengapresiasi kemitraan dengan Indonesia dan menegaskan tujuan ajang untuk meningkatkan kepercayaan diri serta menghormati kemampuan luar biasa para penghafal tunanetra.
M Rizkianto