BMKG: Waspada hujan berpetir, cuaca panas hingga banjir rob pada Rabu
Ilustrasi - Hujan lebat disertai petir melanda kawasan permukiman nelayan. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/Koz/nz/aa
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi hujan berpetir hingga cuaca panas maksimum, gelombang laut tinggi mencapai 4 meter, dan banjir rob, di sejumlah daerah pada Rabu.
Prakirawan cuaca BMKG Raeni Cindy dalam siaran daring yang diikuti di Jakarta, Rabu, menyampaikan potensi hujan berintensitas ringan diprakirakan mengguyur Kota Padang, Medan, Jambi, Bengkulu, Palembang, Pangkal Pinang, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Palangka Raya, Tanjung Selor, Makassar, Palu, Gorontalo, Kendari, Ternate, Ambon, Sorong, Manokwari, Nabire, Jayapura, dan Jayawijaya.
Hujan sedang berpotensi di Kota Bandar Lampung, Bandung, Serang, Denpasar, dan Mataram. Sementara hujan disertai petir, kata dia, diprakirakan terjadi di Kota Pekanbaru, Tanjung Pinang, Jakarta, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Mamuju, dan Manado.
Sedangkan Kota Banda Aceh, Kupang, dan Merauke diperkirakan berawan tebal hingga berkabut dengan suhu berkisar 28–33 derajat Celcius.
Selain itu BMKG melaporkan dalam periode yang sama, suhu panas maksimum 28-33 derajat Celcius diperkirakan bakal terjadi pada siang hari di sejumlah wilayah di Kota Denpasar, Mataram, Kupang, Pontianak, Samarinda, Tanjung Selor, Palangka Raya, dan Banjarmasin.
Para pelaku pelayaran kapal atau pengguna transportasi laut diminta mewaspadai potensi gelombang tinggi 2,5-4 meter di Samudera Hindia barat Aceh - Lampung. BMKG juga mendeteksi potensi banjir rob di pesisir Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Utara, dan Maluku.
Raeni menjelaskan bahwa kondisi curah cuaca dipengaruhi oleh sejumlah dinamika atmosfer dan faktor kelokalan yang meliputi Siklon Tropis Fengshen di arah barat daya barat Indonesia menuju Laut China Selatan dengan kecepatan angin 50 knot.
Selanjutnya Bibit Siklon Tropis 95S terpantau di Samudera Hindia barat Bengkulu dengan kecepatan angin lebih dari 25 knot. Lalu Sirkulasi siklonik terpantau di Laut Jawa bagian timur, Laut Sulu, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Papua.