BPS: MBG jadi penyebab inflasi di Jabar selain emas perhiasan
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat mencatat selain emas perhiasan dunia yang mengalami kenaikan harga, program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga menjadi penyebab naiknya inflasi.
Plt Kepala BPS Provinsi Jawa Barat Darwis Sitorus dalam rilis resmi data statistik bulanan di Kantor BPS Provinsi Jawa Barat, Bandung, Senin (3/11/2025). ANTARA/Ricky Prayoga.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat mencatat selain emas perhiasan dunia yang mengalami kenaikan harga, program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga menjadi penyebab naiknya inflasi pada Oktober 2025 secara bulanan (month to month/mtm) sebesar 0,45 persen.
"Yang membuat inflasi Oktober naik itu pertama emas perhiasan yang naik signifikan di Oktober walau sempat dengar turun harga. Dan catatan peristiwa program MBG itu (ternyata) juga mengakibatkan kenaikan harga, (utamanya) di telur, kemudian daging ayam," kata Plt Kepala BPS Provinsi Jawa Barat Darwis Sitorus di Bandung, Senin.
Berdasarkan kelompok pengeluaran, kata Darwis, kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami inflasi bulanan sebesar 0,7 persen dengan andil inflasi sebesar 0,21 persen.
Itu menjadi yang tertinggi kedua setelah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,83 persen dengan andil inflasi sebesar 0,22 persen.
Secara komoditas, dijelaskan Darwis, emas perhiasan memberikan andil inflasi tertinggi yakni sebesar 0,22 persen, sementara telur ayam ras sebesar 0,08 persen, cabai merah 0,06 persen, daging ayam ras 0,05 persen, dan jeruk 0,02 persen.
Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi tertinggi diantaranya cabai rawit sebesar 0,02 persen, jengkol, mentimun, dan tomat masing-masing sebesar 0,01 persen.
Emas sendiri, kata Darwis, memberikan inflasi sejak tahun 2024 dan pada Oktober 2025 menjadi yang tertinggi.
"Emas perhiasan terus melonjak naik dan memberikan andil inflasi sejak Januari 2024. Bahkan Oktober 2025 ini menjadi inflasi emas perhiasan yang tertinggi yaitu sebesar 11,8 persen," ucapnya.
BPS Jawa Barat mencatat bahwa inflasi di Jabar secara tahunan (year on year/yoy) dibanding periode yang sama tahun sebelumnya mencapai 2,63 persen. Sedangkan secara tahun berjalan (year to date/ytd) sepanjang 2025 sebesar 2,03 persen.
Inflasi bulanan terjadi di seluruh kabupaten/kota pantauan inflasi di Jawa Barat, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Bekasi sebesar 0,57 persen, diikuti Kota Depok sebesar 0,47 persen, dan Kota Bandung sebesar 0,46 persen. Ketiga kota ini memiliki angka inflasi bulanan di atas angka inflasi Provinsi Jawa Barat.
Secara tahun kalender (year to date) pada Oktober 2025, inflasi tertinggi yaitu Kota Sukabumi sebesar 2,66 persen, dan yang terendah adalah Kabupaten Subang sebesar 1,36 persen.
Sementara secara tahun ke tahun (year on year) pada Oktober 2025, inflasi tertinggi juga Kota Sukabumi sebesar 3,87 persen, dan yang terendah juga Kabupaten Subang sebesar 2,18 persen.