Dishub: 21,2 juta warga Jabar lakukan perjalanan saat Nataru

Update: 2025-12-27 02:00 GMT

Pengunjung berwisata di pesisir pantai barat Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Minggu (6/7/2025). Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran mencatat jumlah kunjungan wisatawan selama libur sekolah dari 25 Juni 2025 - 5 Juli 2025 di enam objek wisata Pangandaran sebanyak 148.970 pengunjung. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/bar

Elshinta Peduli

Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat memprediksi sebanyak 21,2 juta orang melakukan perjalanan di periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dengan mayoritasnya sekitar 60 persen untuk kebutuhan pariwisata. Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dhani Gumelar mengungkapkan berdasarkan survei yang dilakukan pihaknya, 21,2 juta orang atau 42 persen dari jumlah penduduk Jabar sekitar 50,34 juta jiwa.

"Dari 21,2 juta orang yang akan bepergian itu, sekitar 60 persen untuk berwisata, kemudian 35,1 persen mudik, dan 4,1 persen silaturahmi tidak mudik. Sisanya 0,8 persen untuk alasan lainnya termasuk bekerja," kata Dhani di Bandung, Jumat.

Asal daerah pelaku perjalanan, dijelaskan Dhani, lima terbanyak berasal dari daerah Kabupaten Bogor (3.76 juta), Kabupaten Bandung (2.52 juta), Kota Bandung (1.79 juta), serta Kota Depok dan Kota Bekasi masing-masing sebanyak 1,6 juta orang.

Untuk lima daerah tujuan yang terbanyak dalam periode Nataru 2025/2026 ini adalah Kabupaten Bandung (3.98 juta), Kabupaten Bogor (3.88 juta), Kota Bandung (3.03 juta), Kabupaten Garut (3.02 juta), dan Kabupaten Tasikmalaya (1.21 juta).

Tujuan wisata dalam momen Nataru 2025/2026 ini, Dhani mengungkapkan kawasan Pangandaran akan menjadi favorit dengan prediksi dikunjungi 2.069.438 orang, kemudian Kota Bandung (2.055.710 orang), Kawasan Puncak (1.652.814 orang), kemudian Lembang (904.535 orang).

Elshinta Peduli

"Kawasan Pangandaran dan Bandung jadi tujuan destinasi favorit responden dalam Nataru ini. Dan periode ini mobil pribadi jadi pilihan utama untuk mobilisasi dengan 65,2 persen, disusul sepeda motor 15,2 persen, lalu kereta api 13,3 persen," ucap Dhani.

Atas hal tersebut, Dhani mengatakan pihaknya memfokuskan pemantauan tujuh titik rawan kemacetan jalur wisata dan meliburkan moda transportasi angkot, delman, sampai becak di periode liburan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

Untuk titik-titik pemantauan, kata Dhani, difokuskan pada tujuh titik jalur utama yang diprediksi mengalami lonjakan karena merupakan favorit wisatawan yakni Puncak, Pelabuhan Ratu, Lembang-Ciater, Ciwidey-Pangalengan, Garut, Kuningan, dan Pangandaran.

Selain memfokuskan pemantauan di tujuh titik wisata utama, ia mengatakan Dishub Jabar juga meminta pengemudi angkot, delman, dan becak dengan jumlah total 4.711 pengemudi untuk menghentikan sementara operasi mereka di tanggal 24-25 Desember dan 30-31 Desember 2025 guna mengurai kepadatan lalu lintas.

Sebanyak 4.711 pengemudi itu secara rinci di Bogor (1.825 angkot), Cianjur (1.416 angkot), Kabupaten Bandung (111 delman), Kabupaten Bandung Barat (10 delman), Kabupaten Garut (457 delman), Kabupaten Tasikmalaya (28 delman, 229 becak), Kabupaten Kuningan (100 delman), dan Kabupaten Cirebon (535 becak).

Pengemudi yang terdampak itu mendapatkan kompensasi dari penghentian operasi mereka selama periode natal 2025 dan tahun baru 2026. Besaran kompensasi, dengan besaran Rp200 ribu per hari per orang, yang mekanisme pembayaran dilaksanakan secara langsung sebelum tanggal 24 Desember 2025.

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menyatakan ingin meliburkan angkot di Bandung dalam mengantisipasi kepadatan lalu lintas seiring dengan libur pergantian tahun 2025-2026. Peliburan operasional angkutan kota di Bandung pada waktu-waktu yang diprediksi mengalami kepadatan luar biasa yakni tanggal 31 Desember 2025 dan 1 Januari 2026.

Angkutan kota di Kota Bandung diminta untuk libur dengan kompensasi yang akan diberikan pada sopir angkot dengan besaran Rp500 ribu untuk mengganti uang operasional selama dua hari per orang.

Tags:    
Elshinta Peduli

Similar News