Dudung tegaskan tidak ada darurat militer: Masih jauh

Update: 2025-09-04 12:14 GMT

Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional dan Ketua Komite Kebijakan Industri Pertahanan, Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman bertemu Presiden Prabowo di Istana (Foto : Radio Elshinta Sri Lestari)

Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional dan Ketua Komite Kebijakan Industri Pertahanan, Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman menegaskan belum bisa diterapkan darurat militer pasca demonstrasi dan kerusuhan Agustus 2025.

“Ya, menurut saya belum. Ya, menurut saya masih jauh lah kalau misalnya darurat militer langsung diterapkan. Dan tidak serta-merta langsung. Seperti waktu di Aceh itu kan tahapannya ada tertip sipil dulu, kemudian darurat sipil, baru darurat militer,” ungkap Dudung usai bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta Kamis (4/9/2025)

Dudung menjelaskan Presiden Prabowo Subianto sudah menanggapi terkait pasca aksi demo yang rusuh dan penjarahan. Dirinya meyakini, mahasiswa dan buruh yang melakukan aksi demo di DPR RI dan beberapa tempat lainnya hanya ingin menyampaikan aspirasi. Namun lanjut Dudung, ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi tersebut sehingga terjadi kerusuhan dan penjarahan.

“Dan tentunya mahasiswa-mahasiswa yang kemarin demo, termasuk para buruh, saya punya keyakinan bahwa mereka itu pasti hanya menyampaikan aspirasinya. Namun kan ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan situasi, yang rusuh-rusuh ini lah yang menurut saya tidak bertanggungjawab. Yang lebih tahu adalah kepolisian. Kalau saya hanya dengar-dengar tapi kan tidak bisa kita pertanggung jawabkan,” pungkasnya.

Sri Lestari

Similar News