ETF berbasis pasar uang pertama di RI resmi diluncurkan
PT Indo Premier Investment Management (IPIM) resmi meluncurkan Exchange Traded Fund (ETF) berbasis pasar uang pertama di Indonesia, yaitu bernama Reksa Dana Indo ETF RDN Kas Bertumbuh (XRDN). Pencatatan perdana XRDN ditandai dengan nilai Asset Under Management (AUM) senilai Rp516,88 miliar, yang mencerminkan tingginya minat investor terhadap ETF berbasis pasar uang.
Direktur IPIM Noviono Darmosusilo di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, mengatakan bahwa peluncuran XRDN merupakan komitmen IPIM untuk menghadirkan produk investasi yang relevan dengan kebutuhan investor modern.
“Seiring perkembangan industri, kami melihat adanya kebutuhan masyarakat pemodal Indonesia terhadap instrumen setara kas yang stabil, dengan tingkat pengembalian pasar uang yang likuid setara tabungan,” ujar Noviono.
Ia menjelaskan, XRDN berfokus pada instrumen pasar uang dan giro, sehingga cocok digunakan sebagai sarana pengelolaan likuiditas setara kas yang memiliki keunggulan lebih ETF.
“Dimana sekarang investor memperoleh manfaat likuiditas dan fleksibilitas dapat melakukan subscription (penempatan) dan redemption (penarikan) dana sepanjang jam perdagangan yang sebelumnya masih terbatas hanya pada satu kali penempatan dan penarikan dana pada reksa dana pasar uang konvensional”, ujar Noviono.
Ia melanjutkan, XRDN dirancang sebagai pilihan investasi yang mengutamakan perlindungan modal, volatilitas rendah, serta kemudahan akses likuiditas. Dengan karakteristik itu, pihaknya berharap produk ini dapat memperluas partisipasi masyarakat di pasar modal Indonesia, melalui instrumen investasi yang aman, likuid, transparan, serta mudah diakses.
"IPIM secara konsisten menghadirkan inovasi produk ETF yang mencerminkan kinerja pasar secara konsisten, dengan transparansi portofolio, likuiditas tinggi, serta biaya pengelolaan yang efisien," ujar Noviono.
Direktur Indo Premier Sekuritas (IPOT) Paulus Soehianto menjelaskan kehadiran XRDN dengan keunggulan redemption T+0, yaitu memungkinkan investor melakukan pencairan dana pada hari yang sama.
“Dengan mekanisme ini, investor dapat mengelola kebutuhan kas secara lebih fleksibel dan efisien, sehingga XRDN menjadi solusi investasi yang tepat bagi investor yang membutuhkan akses cepat terhadap dana dengan stabilitas nilai,” ujar Paulus.
Ia melanjutkan, ETF semakin diminati oleh investor karena kemudahan transaksi, transparansi, real-time NAV, likuiditas pasar yang tinggi, serta efisiensi biaya yang memberikan kendali lebih bagi investor dalam menghadapi berbagai kondisi pasar.
Dalam peluncuran, IPIM kembali bekerja sama dengan Deutsche Bank AG Cabang Jakarta sebagai Bank Kustodian, serta PT Indo Premier Sekuritas sebagai Dealer Partisipan.
“Peluncuran ini memberikan tambahan opsi bagi investor, baik sebagai sarana diversifikasi maupun untuk melengkapi portofolio investasi, khususnya dalam pengelolaan likuiditas,” ujar Direktur Deutsche Bank AG Cabang Jakarta Ricky.
Dalam 12 tahun terakhir, industri reksa dana ETF di Indonesia mencatatkan pertumbuhan rata-rata dana kelolaan sebesar 20,45 persen per tahun pada periode 2014 hingga November 2025.
Sementara itu, reksa dana pasar uang mencatat pertumbuhan dana kelolaan sebesar 59,68 persen sejak awal tahun 2025, seiring meningkatnya kebutuhan penempatan dana jangka pendek di tengah kondisi pasar yang dinamis.


