Fatma Saifullah Yusuf apresiasi UMKM disabilitas se-Solo Raya

Update: 2025-10-26 11:01 GMT

Fatma Saifullah Yusuf, istri Mensos Gus Ipul mengunjungi Batik Mahkota dan Batik Toeli Laweyan, serta mengunjungi Sekolah Luar Biasa (SLB) Autis Alamanda, di Solo, Minggu (26/10/2025)

Penasihat I Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Sosial, Fatma Saifullah Yusuf, melakukan kunjungan kerja ke Kota Surakarta, Jawa Tengah, Minggu (26/10/2025). Dalam kesempatan itu, istri Mensos Gus Ipul ini mengunjungi Batik Mahkota dan Batik Toeli Laweyan, serta mengunjungi Sekolah Luar Biasa (SLB) Autis Alamanda.

Di Kampung Batik Laweyan, Fatma menyaksikan langsung semangat para pembatik tuli yang dengan telaten menorehkan motif di atas kain. Suasana hangat berpadu dengan aroma lilin batik, menggambarkan ketekunan dan dedikasi mereka, dikutip dari keterangan tertulis.

Yuliani, pemilik Batik Mahkota Laweyan, menekankan pentingnya melihat potensi dan kekuatan penyandang disabilitas. “Meskipun diselimuti oleh dinding keterbatasan, para pembatik disabilitas ingin dikenal sebagai seorang tuli yang bangga dengan kemampuan dan potensi diri mereka sendiri,” ujarnya.

Fatma pun menyampaikan apresiasi dan menilai semangat para pembatik tuli di Laweyan sebagai bukti bahwa mereka seharusnya dilihat dari kemampuan dan karya, bukan dari keterbatasannya.

“Terima kasih sudah membina dan memberi kesempatan teman tuli bekerja di sini, bahkan sudah ada yang bertahun-tahun. Semoga mereka bisa hidup lebih sejahtera dan terus bisa berkarya dengan semua potensi yang ada,” kata Fatma setelah memberikan bantuan atensi bagi para teman tuli.

Selanjutnya, Fatma bersama jajaran DWP bertemu dengan pengurus Kadin Kota Surakarta untuk memperkuat sinergi dalam mendukung UMKM disabilitas se-Solo Raya. Mereka sepakat mendorong agar produk hasil karya penyandang disabilitas memiliki nilai tambah dan daya saing di pasar.

“Kunjungan ini menjadi bukti nyata bahwa mereka memiliki potensi besar yang layak mendapatkan ruang, kesempatan, dan apresiasi. Produk yang dihasilkan tidak bisa dipandang sebelah mata, semuanya bagus dan harganya terjangkau. Semoga teman-teman tetap semangat dan konsisten berkarya, nanti kami bantu pemasarannya,” ujar Fatma saat berdialog bersama 10 UMKM disabilitas Solo Raya.

Ketua Kadin Surakarta, Feri Septha Indrianto, menegaskan dukungan penuh dunia usaha dalam membantu kurasi produk karya disabilitas. “Kami akan dorong melalui aglomerasi untuk meningkatkan daya saing produk lokal. Salah satunya lewat program Solo Raya Great Sale, di mana produk disabilitas mendapat ruang khusus selama sebulan penuh di berbagai destinasi wisata, hotel, hingga pusat perbelanjaan,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Fatma juga membeli sejumlah produk karya perajin disabilitas untuk membantu pemasarannya hingga ke Jakarta.

Masih di Surakarta, Fatma bersama Rotary Club Solo Area mengunjungi SLB Autis Alamanda. “Ya, ini kunjungan maraton. Kemarin saya ke Yogja bersama teman-teman, hari ini ke Solo. Salah satunya untuk menyiapkan Hari Disabilitas Internasional 2025. Saya ingin menampilkan karya anak-anak istimewa dari seluruh Indonesia, tentu yang kualitasnya bagus. Nanti akan dibantu promosi dan penjualannya supaya masyarakat tahu bahwa anak-anak kita ini luar biasa,” ungkap Fatma.

Ia mencontohkan karya siswa SLB Alamanda, Fatsun Raaid Wicaksono, yang berhasil membuat buku bergambar tentang kegiatan sehari-harinya. “Bahkan beberapa karya anak-anak sudah diaplikasikan di media lain seperti kaos, tas, hingga lukisan yang dipigura. Itu semua harus disampaikan ke masyarakat,” tambahnya.

President Rotary Club of Solo Raya, KGPH Dipokusumo, mengapresiasi langkah DWP Kemensos. “Karya para siswa SLB bukan sekadar ekspresi seni, tapi juga bukti bahwa mereka mampu berkontribusi nyata bagi masyarakat. Pada acara nasional nanti, mereka bisa menunjukkan kemampuan agar publik makin menghargai karya disabilitas,” tuturnya.

Kunjungan DWP Kemensos ini memperkuat kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan komunitas sosial dalam mendukung kemandirian penyandang disabilitas. Tidak hanya sebatas apresiasi, langkah ini menjadi pintu pembuka agar difabel terus berkarya dan berdaya secara berkelanjutan.

Turut hadir Ketua TP PKK Surakarta Venessa Winastesia Respati, Febri Dipokusumo, jajaran Pemerintah Kota Surakarta, serta pengurus Rotary Club of Solo Raya.

Penulis: Rizky Rian Saputra/Ter

Similar News