Fatma Saifullah Yusuf terkesima kelezatan papeda di acara The Taste of Papua

Update: 2025-09-17 07:37 GMT

Fatma Saifullah Yusuf menghadiri acara bertajuk 'The Taste of Papua: A Journey of Gastronomy', di Jakarta, Selasa (16/9/2025). 

Wakil Ketua Bidang 3 Solidaritas Perempuan Untuk Indonesia (SERUNI) Kabinet Merah Putih (KMP), Fatma Saifullah Yusuf, menghadiri acara bertajuk 'The Taste of Papua: A Journey of Gastronomy', Selasa (16/9/2025).

Kegiatan ini digelar Direktorat Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan (Ditjen DPKSK) dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) RI di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta Pusat.

Acara digelar dalam rangka melestarikan serta memperkenalkan kekayaan budaya Nusantara, khususnya kuliner tradisional dari wilayah timur Indonesia. Beberapa makanan khas Papua disajikan kepada para tamu undangan. Santapan itu sarat nilai dan kearifan lokal.

Acara juga dihadiri di antaranya Ketua Umum Seruni sekaligus Ketua Harian Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Tri Tito Karnavian; Penasihat DWP Kemenbud, Katharine Grace Fadli Zon beserta Cynthia Riza selaku istri Wakil Menteri Budaya (Wamenbud) Giring Ganesha. Dan, tentu beberapa anggota Seruni lainnya.

Fatma hadir mengenakan batik berwarna dasar biru muda dengan motif floral. Jilbab yang digunakannya juga memiliki warna senada dengan pakaian yang ia kenakan. Hadir pula perwakilan pemerintah provinsi dari Papua Selatan, Papua Barat Daya, dan Papua Barat dan serta istri-istri duta besar dari negara sahabat seperti Kamboja, Bahrain, dan Yordania.

Acara dibuka secara simbolis dengan pemukulan tifa, yakni alat musik khas Papua.Direktur Jenderal (Dirjen) DPKSK, Endah Retno Astuti menjelaskan, kuliner tradisional bukan hanya sekadar makanan. Melainkan salah satu ekspresi budaya yang paling kuat. "Makanan melampaui bahasa, etnis yang mampu menciptakan kehangatan dan pemahaman," kata Endah.

Salah satu makanan yang disajikan dalam acara tersebut adalah papeda. Makanan khas dari Papua ini merupakan simbol kebersamaan, kesejahteraan, dan kedamaian. "Dalam tradisi Papua, papeda dihidangkan dalam berbagai acara dan pertemuan masyarakat sebagai sebuah ungkapan rasa syukur, persatuan dan harmoni dengan alam," jelas Endah.

Hidangan tradisional ini terbuat dari sagu yang kaya serat. Papeda dinilai menjadi makanan lokal yang memiliki potensi berkontribusi memenuhi nutrisi masyarakat dalam mencegah stunting sesuai dengan salah satu program Presiden Prabowo Subianto.

"Melalui acara ini, kami tidak hanya memperkenalkan rasa Indonesia, tetapi juga mengembalikan diplomasi budaya kami bahwa Indonesia berkomitmen untuk memelihara perdamaian dan persahabatan melalui budaya," ungkap Endah.

Dalam kegiatan tersebut, chef Charles Toto juga dihadirkan untuk menampilkan secara langsung proses pembuatan papeda kepada para tamu. Juru masak asal Jayapura ini juga memasak ikan kuah kuning yang merupakan makanan pendamping papeda.

Para tamu undangan, termasuk Fatma, tampak antusias saat diberi kesempatan mencicipi papeda dan ikan kuah kuning. Senyuman merekah di bibirnya dan matanya berbinar ketika ia menyendok satu suapan makanan khas Papua tersebut ke dalam mulutnya. Bahkan, Fatma sampai mengacungkan jempol sebagai tanda bahwa hidangan yang disantapnya lezat.

Selain papeda dan ikan kuah kuning, para tamu undangan juga disuguhi masakan khas lainnya, yaitu mie goreng sagu, rahang tuna bakar, serta rica rodo. Suasanan juga semakin meriah dengan penampilan dari Kasuari Etnik Papua. Lagu-lagu daerah Papua yang mereka nyanyikan, menemani santap malam para tamu.

Penulis: Hutomo Budi/Ter

Similar News