Kemenhub: Perwira transportasi jadi penggerak konektivitas nasional

Update: 2025-09-07 09:00 GMT

Suasana wisuda gabungan dan pelepasan 1.275 perwira transportasi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (6/9/2025). ANTARA/HO-Humas Kemenhub

 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Kementerian Perhubungan menyebutkan perwira transportasi berperan aktif sebagai penggerak konektivitas nasional, demi mewujudkan kelancaran logistik dan peningkatan ekonomi nasional.

"Karena para lulusan telah dibekali ilmu untuk memegang peran kunci dalam perencanaan dan pengelolaan logistik yang berkesinambungan dalam sistem transportasi nasional Indonesia," kata Kepala BPSDMP Kemenhub Djarot Tri Wardhono dalam Wisuda Gabungan dan Pelepasan sebanyak 1.275 Perwira Transportasi di Makassar, sebagaimana keterangan di Jakarta, Minggu.

Kemenhub menyelenggarakan wisuda gabungan dan pelepasan 1.275 Perwira Transportasi yang berasal dari tiga sekolah transportasi di Kota Makassar yaitu Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar, Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Barombong, dan Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Makassar.

Dia menyampaikan para lulusan yang diwisuda dan dilantik menjadi generasi penerus sekaligus pengawal sektor transportasi Indonesia. Di mana di tangan mereka ujung tombak dalam mewujudkan kelancaran dan keamanan transportasi dititipkan. Oleh karena itu, lanjut Djarot, pelantikan perwira transportasi dan pelepasan diklat peningkatan itu bukan tujuan akhir, tetapi merupakan awal dari perjalanan karier mereka dalam mengawal pembangunan sektor transportasi bangsa.

Ia juga menekankan perlunya adaptasi secara terus menerus terhadap perkembangan ilmu dan teknologi di bidang pelayaran dan penerbangan yang berkembang sangat pesat.

"Serta didukung dengan peningkatan kemampuan diri dalam berkomunikasi yang handal sehingga jalannya perencanaan dan pengelolaan logistik dapat berkesinambungan," ucapnya.

Djarot menambahkan pemerintah saat ini memiliki tantangan yang besar di bidang pembangunan transportasi. Selain karena kebutuhan dan tuntutan pembangunan, juga untuk mengejar ketertinggalan pembangunan infrastruktur transportasi dari negara-negara lain.

Menurut dia, pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi juga untuk konektivitas antar daerah, antar pulau, antar kota bahkan antar kecamatan di seluruh wilayah Indonesia.

"Tidak hanya sebatas di wilayah Pulau Jawa, tetapi juga di pulau-pulau lain, bahkan di daerah tertinggal, terdepan, terluar dan perbatasan (3TP)," jelasnya.

Ia mengungkapkan infrastruktur dan transportasi menjadi fokus pembangunan karena sudah menjadi pilar ketiga visi Indonesia Emas 2045 dimana Infrastruktur transportasi baik darat, laut, dan udara menjadi sangat penting untuk meningkatkan konektivitas wilayah serta meningkatkan aktivitas kegiatan perekonomian di daerah-daerah pelosok Indonesia.

Di mana keberhasilan dan kemajuan sektor transportasi sangat bergantung pada SDM berkualitas yang mampu merancang, memelihara, mengoperasikan, serta mengeksplorasi sistem transportasi.

"Untuk itu, pembangunan SDM sangat penting untuk mencetak talenta unggul Indonesia di sektor transportasi. Dari sinilah menjadi peran utama perwira transportasi untuk menciptakan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan bagi Indonesia," kata Djarot.

Tags:    

Similar News