Menteri LH edukasi soal lingkungan pelajar Sekolah Rakyat di Bali

Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengedukasi pelajar Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 17 Tabanan, Bali, terkait kepedulian lingkungan.

By :  Widodo
Update: 2025-09-13 10:47 GMT

Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengedukasi terkait kepedulian lingkungan kepada pelajar Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 17 di Tabanan, Bali, Sabtu (13/9/2025). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengedukasi pelajar Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 17 Tabanan, Bali, terkait kepedulian lingkungan.

“Ini generasi muda luar biasa. Saya juga produk seperti anak-anak yang ada di asrama,” kata Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq di Tabanan, Sabtu.

Menurut dia, generasi muda perlu diberikan edukasi soal pentingnya pengelolaan sampah, termasuk memilah sampah.

Dia menilai edukasi soal lingkungan itu relevan diberikan kepada para pelajar terkait situasi sejumlah kabupaten/kota di Bali yang dilanda banjir.

Kepada para pelajar, Menteri Hanif menyontohkan banjir yang terjadi di sejumlah kabupaten/kota di Bali salah satunya disebabkan oleh kurang peduli terhadap keberlanjutan lingkungan.

“Jadi keluar asrama, harus jadi bagian komponen bangsa yang mampu menyumbang tenaga untuk bangsa. Insya Allah, saya yakin dan percaya dengan program ini semua tenaga akan terpusat membangun kapasitas sendiri, arahnya edukasi,” ucapnya.

Dia menjelaskan generasi muda diharapkan terlibat dalam mengelola lingkungan, karena tata lingkungan di Bali termasuk jasa lingkungan air masih belum berfungsi baik.

Menteri LH menekankan konversi lahan pertanian dan hutan wajib dihindari. “Terjadi degradasi fungsinya sehingga kami harus kembalikan itu. Ini upaya bersama yang harus kita lakukan bersama,” ucap Hanif Faisal Nurofiq.

Sementara itu para pelajar menyimak edukasi yang diberikan oleh Menteri LH/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) itu.

SRMP 17 Tabanan memiliki 75 orang siswa dan siswi yang berasal dari keluarga tidak mampu di Bali, yang terbagi dalam tiga kelas.

Mereka terdiri atas 36 perempuan dan laki-laki 39 orang, masing-masing dari Kabupaten Tabanan (61) , Kabupaten Buleleng (7), Denpasar (4), dan Kabupaten Badung (3). Peserta didik tersebut tinggal di asrama dalam kawasan itu selama menempuh pendidikan.

Saat ini, SRMP 17 merupakan satu-satunya Sekolah Rakyat di Bali yang berada di bawah naungan Kementerian Sosial (Kemensos) RI. Sekolah rakyat merupakan salah satu program prioritas Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Tags:    

Similar News