Penambang rakyat di Bangka optimistis kesejahteraan meningkat
Penambang bijih timah rakyat di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung optimistis kesejahteraan masyarakat penambang akan lebih meningkat.
Pekerja menambang biji timah menggunakan ponton isap produksi di perairan Pantai Matras, Sungai Liat, Sinar Baru, Sungai Liat, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, Senin (27/1/2025). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/YU.
Penambang bijih timah rakyat di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung optimistis kesejahteraan masyarakat penambang akan lebih meningkat.
"Saya optimis kesejahteraan masyarakat terutama penambang bijih timah akan meningkat setelah pemerintah memberikan ruang penambang tradisional melakukan aktivitas," kata salah satu penambang bijih timah, Darto, di Sungailiat, Minggu.
Meskipun hasil tambang yang relatif terbatas dibandingkan dengan tambang skala besar, kata dia, cukup memberikan kontribusi bagi pendapatan keluarga.
"Mencari timah secara tradisional atau tambang inkonvesional menjadi sumber pendapatan keluarga kami, meskipun hasil setiap hari tidak menentu," katanya.
Sebagai penambang bijih timah rakyat, dia mengaku menyadari tidak memiliki izin resmi dan kegiatan penambangan dilakukan berpindah-pindah.
"Saya mengakui tidak memiliki izin resmi, tetapi sebagai penambang rakyat tentu akan menghormati aturan pemerintah," ujarnya.
Dia mengakui dengan alat tambang yang tradisional, sekarang mencari bijih timah cukup sulit kalau pun mendapatkan hasil, jumlahnya relatif sedikit dibandingkan dengan beberapa tahun lalu yang mencapai belas kilogram per hari.
Biasanya sebagian hasil tambang tradisional rakyat disisihkan untuk kegiatan sosial masyarakat di lingkungan, seperti membantu kegiatan masjid dan kegiatan sosial yang lain.
Sebelumnya, salah satu masyarakat tambang asal Pangkalpinang, Ali, menilai kebijakan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan kesejahteraan para penambang sekaligus menjaga kelestarian lingkungan di sekitar wilayah tambang.
Menurutnya, langkah pemerintah yang menempatkan sektor pertambangan sebagai pilar ekonomi berkelanjutan tanpa mengabaikan aspek sosial dan lingkungan merupakan kebijakan yang tepat.