Prabowo tolak kontrak pertahanan yang libatkan keluarganya, cegah KKN

Update: 2025-10-15 23:32 GMT

Presiden Prabowo Subianto (kiri) dan Pemimpin Utama Grup Forbes, Steve Forbes (kanan), berdialog dalam sesi puncak Forbes Global CEO Conference 2025 di Jakarta, Rabu (15/10/2025). ANTARA/HO-Tim Media Presiden Prabowo Subianto.

Presiden Prabowo Subianto mengungkap semasa menjabat menteri pertahanan dirinya tegas menolak seluruh kontrak pertahanan yang melibatkan anggota keluarganya demi mencegah adanya konflik kepentingan dan sebagai wujud komitmen mencegah praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Dalam sesi dialog bersama Pimpinan Utama Forbes, Steve Forbes, yang merupakan puncak acara Forbes Global CEO Conference 2025 di Jakarta, Rabu (15/10) malam, Presiden Prabowo menjelaskan korupsi dapat diandaikan seperti kanker, yang jika telah mencapai stadium empat, sulit untuk "disembuhkan". Oleh karena itu, Presiden meyakini untuk mencegah korupsi, jangan sampai ada konflik kepentingan antara dirinya, yang pada masa itu menjabat sebagai menteri pertahanan dengan anggota keluarganya, yang beberapa di antaranya merupakan pengusaha.

"Ketika saya menjabat menteri pertahanan, malam pertama saya menjadi menteri pertahanan, saya ingat, saya memanggil kerabat-kerabat saya, keponakan-keponakan saya, saya tidak ingat apakah adik saya (Hashim Djojohadikusumo, red.) ada di ruangan, tetapi saya bilang (kepada mereka, red.) saya menteri pertahanan, dan kalian tidak boleh menemui saya untuk apapun terkait kontrak pertahanan," kata Presiden Prabowo saat menceritakan hal yang dilakukan untuk mencegah adanya konflik kepentingan semasa menjabat menteri pertahanan.

Namun, setelah tiga bulan berjalan, Presiden lanjut bercerita, para pengusaha berusaha mencari celah dengan jalan-jalan dan cara-cara yang lain.

"Satu hari, salah satu keponakan saya menemui saya dengan membawa usulan proyek, dan saya katakan: Come on! Kamu tidak pernah (berbisnis, red.) di sektor pertahanan, kamu tidak mengerti pertahanan, okay, berbisnis di bidang yang lain," kata Prabowo menceritakan percakapannya dengan salah satu keponakannya.

Kemudian, satu waktu, Prabowo menerima laporan dari bawahannya di Kementerian Pertahanan. Dalam laporan itu, ada tiga perusahaan masuk shortlist untuk kontrak pengadaan di Kemhan. Dalam laporan yang sama, pejabat di Kemhan itu kemudian menyebut ada keponakan Prabowo dalam dua perusahaan yang masuk daftar akhir seleksi (shortlist) untuk kerja sama kontrak pengadaan di Kemhan.

"(Saya bilang ke bawahan saya, red.) Tolak mereka! Saya menolak semua (kontrak yang melibatkan, red.) keluarga saya," ujar Presiden.

"Saya pun menjadi sulit untuk bertemu dengan keponakan-keponakan saya selama tiga atau empat bulan setelah kejadian itu. Tetapi apapun itu, saya harus memberikan contoh. Itu tidak mudah, tetapi harus dilakukan," ujar Presiden Prabowo.

Komitmen Presiden memberantas korupsi merupakan salah satu isu yang dibahas dalam sesi dialog selama kurang lebih sejam antara Presiden Prabowo dengan Steve Forbes. Tidak hanya membahas korupsi, Presiden Prabowo dan Steve turut mengulas isu-isu lainnya, antara lain makan bergizi gratis (MBG), Danantara sebagai sovereign wealth fund Indonesia, arah kebijakan ekonomi Presiden, strategi mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen, dan keterlibatan Presiden Prabowo dalam perjanjian damai di Gaza, Palestina yang diteken saat KTT Sharm el-Sheikh untuk Perdamaian di Gaza di Kota Sharm el-Sheikh, Mesir, Senin (13/10).

Tags:    

Similar News