Tefa Kopi SMKN 1 Turen jadi sorotan saat Misi Dagang Jatim-NTT

Booth Teaching Factory (Tefa) SMK Negeri 1 Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, menjadi sorotan dalam Misi Dagang dan Investasi Jawa Timur-NTT.

By :  Widodo
Update: 2025-11-08 11:40 GMT

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengunjungi Booth Teaching Factory (Tefa) SMK Negeri 1 Turen saat Kegiatan Misi Dagang dan Investasi antara Jatim dan NTT. ANTARA/HO-Dinas Pendidikan Jatim.

Booth Teaching Factory (Tefa) SMK Negeri 1 Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, menjadi sorotan dalam Misi Dagang dan Investasi Jawa Timur-Nusa Tenggara Timur setelah 350 cup kopi racikan siswa ludes terjual.

“Ini anak-anak saya dari SMKN 1 Turen yang luar biasa lihainya. Keahlian mereka dalam meracik kopi sudah seperti barista profesional. Tak diragukan lagi karena mereka sudah mendapat pelatihan langsung dari sekolah untuk mendalami dunia perkopian,” ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam keterangan diterima di Surabaya, Sabtu.

Kegiatan Misi Dagang dan Investasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprov NTT) di Kota Kupang.

Wakil Gubernur NTT Johanis Asadoma yang turut hadir, juga menyampaikan kekagumannya terhadap cita rasa kopi hasil racikan siswa SMKN 1 Turen.

“Rasa kopinya sungguh khas dan lezat. Saya melihat langsung bagaimana anak-anak ini begitu terampil dalam meracik dan menyajikan kopi. Ini bisa menjadi contoh inspiratif bagi siswa vokasi di NTT untuk menekuni keterampilan seperti ini,” ujarnya.

Ia berharap agar ke depan dapat terjalin kerja sama antarsekolah vokasi antara Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur, terutama dalam bidang pengolahan kopi dan industri kreatif. Sinergi ini dinilai penting untuk mendorong peningkatan kompetensi siswa SMK di wilayah timur Indonesia.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Aries Agung Paewai memberikan apresiasi atas keberhasilan siswa SMKN 1 Turen yang mampu membawa nama baik pendidikan vokasi Jawa Timur di kancah nasional.

“Apa yang dilakukan anak-anak SMK ini adalah wujud nyata pendidikan vokasi Jawa Timur yang berdampak. Mereka tidak hanya belajar teori, tetapi benar-benar diajari langsung oleh para mentor ahli untuk menghasilkan produk bernilai ekonomi dan berdaya saing,” katanya.

Partisipasi SMKN 1 Turen dalam Misi Dagang ini menjadi bukti bahwa pendidikan vokasi dapat berkontribusi dalam penguatan ekonomi daerah. Melalui pendekatan Teaching Factory, sekolah tersebut membuktikan kemampuan lulusan SMK menjadi pelaku ekonomi mandiri yang siap bersaing.

Misi Dagang Jatim–NTT 2025 merupakan misi dagang ke-10 yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Sejak 2019 hingga 2025, Pemprov Jatim telah melaksanakan 45 kali misi dagang dalam negeri, termasuk dua kali bersama NTT, sebagai upaya memperluas jejaring kerja sama ekonomi lintas daerah dan membuka ruang inovasi bagi generasi muda.

Tags:    

Similar News