TEI 2025 pintu lahirnya peluang ekspor, investasi baru, dan jejaring bisnis

BPDP kembali menunjukkan perannya dalam mempromosikan komoditas unggulan Indonesia di kancah global melalui partisipasinya di Trade Expo Indonesia (TEI) 2025

By :  Widodo
Update: 2025-10-18 01:53 GMT

Ajang yang dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan. (foto: ist)

Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) kembali menunjukkan perannya dalam mempromosikan komoditas unggulan Indonesia di kancah global melalui partisipasinya di Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 yang digelar di ICE BSD City, Tangerang, pada 15–19 Oktober 2025.

Ajang yang dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, ini menjadi salah satu pameran dagang terbesar di Asia, dengan fokus memperkenalkan produk-produk Indonesia ke pasar dunia.

BPDP hadir tidak hanya sebagai peserta pameran, tetapi juga sebagai motor penggerak promosi sawit, kakao, dan kelapa ke level internasional.

Tidak hanya itu, BPDP menggandeng sejumlah asosiasi industri besar dari industri sawit, kakao, dan kelapa seperti Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) , Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI), Asosiasi Produsen Oleokimia Indonesia (APOLIN), Dewan Kakao Indonesia (DEKAINDO), dan Himpunan Industri Pengolahan Kelapa (HIPKI).

Selain itu, dua UMKM mitra BPDP, Jayanti Batik dan Rumah Tamadun, turut dihadirkan untuk memperlihatkan bahwa produk berbasis komoditas perkebunan juga bisa tampil kreatif, bernilai budaya, dan memiliki potensi ekspor.

Salah satu momen yang paling menarik perhatian pengunjung adalah sesi talkshow bertema peluang ekspor sawit dan kakao. Fadhil Hasan dari GAPKI dan Yeni Wati dari Dekaindo memaparkan bagaimana kedua komoditas tersebut bisa terus berkembang di pasar global, asalkan digarap dengan pendekatan keberlanjutan dan inovasi produk yang tepat.

Selain itu, aktivitas membatik dan kuis dengan hadiah menarik, menambah ramai pengunjung yang datang ke booth BPDP.

Menurut Kepala Divisi Kerja Sama Kelembagaan BPDP, Aida Fitria, keikutsertaan BPDP di TEI 2025 bukan sekadar agenda rutin. “Kami ingin menunjukkan ke dunia bahwa sawit, kelapa, dan kakao Indonesia tidak hanya kuat secara volume, tetapi juga punya cerita, kreativitas, dan nilai ekonomi yang inklusif,” ujarnya.

BPDP berharap keikutsertaan di TEI 2025 menjadi pintu bagi lahirnya lebih banyak peluang ekspor, investasi baru, dan jejaring bisnis yang mampu mengangkat pelaku usaha perkebunan sawit, kelapa, dan kakao dari hulu sampai hilir. (Dd)

Tags:    

Similar News