Wapres minta segera perbaiki fasilitas Pasar Badung dan Kumbasari
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bersama pemerintah daerah di Bali kunjungi Pasar Badung dan Pasar Kumbasari yang terdampak banjir, Denpasar, Jumat 12/9/2025. ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meminta pemerintah daerah di Bali segera memperbaiki fasilitas-fasilitas umum yang rusak dampak dari banjir besar pada Rabu (10/9) lalu.
“Secepatnya pokoknya target (untuk pemerintah daerah) secepatnya,” kata Wapres Gibran di Denpasar, Jumat.
Hal ini disampaikannya setelah melihat kondisi salah satu titik banjir terparah di Denpasar yaitu Pasar Badung dan Pasar Kumbasari yang menjadi perhatiannya.
“Tadi sudah lihat (kondisi pasar) pokoknya agar fasilitas umum semuanya segera diperbaiki,” ucap Gibran Rakabuming.
Mantan Wali Kota Solo itu sendiri tiba di Pasar Badung dan Pasar Kumbasari sekitar pukul 11.30 Wita setelah sebelumnya mengunjungi pengungsi banjir di Posko Banjar Tohpati dan Posko Banjar Sedana Mertha Ubung.
Wapres yang datang didampingi Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Anggota DPD RI Arya Wedakarna, Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta, Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara, dan sejumlah pejabat daerah lainnya pertama kali turun di Pasar Badung untuk melihat banjir yang masih menggenang di parkiran bawah pasar.
Rombongan turun langsung dan melihat proses penyedotan air dengan mesin pompa sambil menyapa pedagang yang belum sepenuhnya bisa berjualan seperti biasa.
Selanjutnya rombongan Wapres menuju jembatan penghubung Pasar Badung dan Pasar Kumbasari untuk melihat pedagang yang sibuk memilah dagangannya yang hancur dihantam ombak sungai Tukad Badung dua hari lalu. Salah satu pedagang Pasar Kumbasari yang dihampiri Wapres Gibran yaitu Eka pemilik Toko Sinar Abadi mengatakan kehadiran pemerintah di pasar diharapkan dapat membantu para pedagang yang terdampak.
Ia sendiri berjualan perlengkapan upacara Hindu di lantai satu, dimana saat kejadian banjir besar seluruh ruko lantai satu tenggelam tak terlihat akibat luapan Tukad Badung.
“Harapannya supaya dibantu modal, ini semua tikar-tikar jualan barang dagangan rusak, syukur tidak hanyut yang lain masih bisa dipakai lagi kecuali tikar, ini bisa lebih dari Rp5 juta,” kata dia.
Kerugian pedagang juga tidak hanya dari kerusakan barang kemarin, menurut Eka proses pemulihan dan pembersihan ruko juga membuat mereka tak bisa langsung berjualan.
“Tidak bisa jualan ini kita, 10 hari mungkin bisa,” ucapnya.