IHSG ditutup menguat seiring prospek positif ekonomi Indonesia
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup menguat seiring prospek positif ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2025.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup menguat seiring prospek positif ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2025.
IHSG ditutup menguat 76,62 atau 0,93 persen ke posisi 8.318,53. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,05 poin atau 0,60 persen ke posisi 846,89.
“Prospek pasar masih cukup positif, apakah dengan ekspektasi kuartal IV-2025 akan jauh lebih tinggi. Saya rasa akan bagus juga untuk kinerja pasar saham Indonesia,” ujar Head of Research and Chief Economist Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto saat dihubungi oleh Antara di Jakarta, Rabu.
Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia tumbuh 5,04 persen year on year (yoy) pada kuartal III-2025, dengan produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga konstan mencapai Rp3.444,8 triliun, naik dari Rp3.279,5 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Secara kuartalan, perekonomian Indonesia tumbuh 1,43 persen quartal on quartal (qoq) pada kuartal III- 2025.
Pelaku pasar berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berakselerasi kembali pada kuartal IV-2025, seiring adanya tren penurunan suku bunga, stimulus dari pemerintah, serta adanya liburan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 yang berpotensi meningkatkan konsumsi masyarakat.
Dibuka melemah, IHSG bergerak ke teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor menguat yaitu dipimpin sektor teknologi yang naik sebesar 2,51 persen, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor infrastruktur yang masing-masing naik sebesar 1,72 persen dan 0,89 persen.
Sedangkan dua sektor melemah yaitu sektor industri turun paling dalam sebesar 1,77 persen, diikuti oleh sektor properti yang turun sebesar 0,72 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu NTBK, SAFE, BAPA, COIN, dan PTSP. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni BABY, FITT, KAQI, ISAP, dan IPAC.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.199.263 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 35,26 miliar lembar saham senilai Rp18,51 triliun. Sebanyak 284 saham naik, 357 saham menurun, dan 168 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 1.200,20 poin atau 2,33 persen ke 50.297,00, indeks Hang Seng melemah 16,99 poin atau 0,07 persen ke 25.935,41, indeks Shanghai menguat 9,06 poin atau 0,23 persen ke 3.969,25, dan indeks Strait Times melemah 5,60 poin atau 0,13 persen ke 4.417,12.