Perjuangan buruh pengupas bawang dirayakan Komunitas Kebaya Jakarta
Komunitas Kebaya Jakarta (KKJ) bersama Bhakti Istri Pegawai (BIP) Perumda Pasar Jaya menggelar aksi berbagi untuk 120 buruh pengupas bawang di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.
Sumber foto: Heru Lianto/elshinta.com.
Komunitas Kebaya Jakarta (KKJ) bersama Bhakti Istri Pegawai (BIP) Perumda Pasar Jaya menggelar aksi berbagi untuk 120 buruh pengupas bawang di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Kegiatan ini merupakan rangkaian Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember 2025
Momentum Hari Ibu dipilih sebagai cara memberi ruang apresiasi bagi para perempuan yang bekerja di sektor informal dengan jam kerja panjang dan upah pas-pasan.
Ketua KKJ, Happy Djarot, menyebut para buruh itu sebagai “pejuang perempuan” yang saban hari menopang ekonomi keluarga. Mereka bekerja dari pagi hingga malam, sebagian besar tanpa jeda memadai.
“Kami ingin mereka merasakan kebahagiaan dan dukungan,” ujar Happy usai menghadiri kegiatan itu pada Rabu kemarin.
Selain memberikan santunan, KKJ dan BIP Pasar Jaya menyisipkan pesan keselamatan bagi para buruh, terutama menghadapi risiko kebakaran dan banjir yang kerap menghantui Ibu Kota.
Happy mengingatkan mereka untuk tetap menjaga keluarga dan kondisi rumah.
Istri Wakil Gubernur DKI Jakarta, Dewi Rano Karno, turut hadir. Ia menyebut para buruh pengupas bawang sebagai sosok “luar biasa” yang layak mendapat penghargaan atas ketekunan mereka.
Dewi menyorot rendahnya upah: sekitar Rp 70 ribu per hari, dengan bayaran Rp 3.000 per kilogram untuk mengupas sekitar 20 kilogram bawang.
“Wajar kalau kita ingin mengajak mereka bersenang-senang walau sehari, sebagai bentuk healing,” kata Dewi seperti dilaporkan Reporter Elshinta, Heru Lianto, Kamis (4/12).
Selama kunjungan, Dewi juga meninjau harga-harga pangan di Pasar Induk. Ia menyebut kondisi harga masih stabil dan bahkan lebih murah ketimbang pasar ritel.
Ketua BIP Pasar Jaya, Raesita Kamaylia, mengatakan kegiatan itu ditujukan untuk memberi ruang bagi para buruh yang selama ini luput dari sorotan publik.
“Mereka bisa berkumpul, menerima apresiasi, dan merasa lebih berarti,” ujarnya.
Melalui kolaborasi ini, KKJ dan BIP Pasar Jaya berharap peringatan Hari Ibu tak berhenti pada seremoni tahunan, tetapi menjadi momentum memperkuat perempuan pekerja yang berada di sektor informal—mereka yang sehari-hari menopang dapur keluarga tanpa banyak terlihat.
Kegiatan ini diharapkan memberi semangat baru bagi para buruh untuk melanjutkan perjuangan mereka