Disdik Kota Bekasi dorong sekolah terapkan pembelajaran interaktif berbasis digital

Dinas Pendidikan Kota Bekasi memperkuat kualitas pembelajaran dengan mengoptimalkan penggunaan Interactive Flat Panel (IFP) di seluruh sekolah sebagai upaya menciptakan proses belajar yang modern, menarik, dan sesuai perkembangan teknologi.

Update: 2025-11-17 12:30 GMT

Sumber foto: Hamzah Aryanto/elshinta.com.

Dinas Pendidikan Kota Bekasi memperkuat kualitas pembelajaran dengan mengoptimalkan penggunaan Interactive Flat Panel (IFP) di seluruh sekolah sebagai upaya menciptakan proses belajar yang modern, menarik, dan sesuai perkembangan teknologi.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Alexander Zulkarnain, menegaskan pemanfaatan IFP merupakan langkah strategis untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran digital di tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA.

Menurutnya, teknologi ini membantu guru menyampaikan materi secara lebih visual dan interaktif.

“Interaktif flat panel itu sangat bagus. IFP membantu proses pembelajaran menuju pembelajaran yang berkualitas. Tidak semua materi bisa disampaikan hanya dengan ceramah, sehingga diperlukan alat bantu yang tepat berbasis digital,” kata Alexander seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hamzah Aryanto, di SMP Negeri 4 Kota Bekasi, Senin (17/11/2025).

Ia menjelaskan, seluruh sekolah di Kota Bekasi telah menerima perangkat tersebut, meski jumlahnya berbeda-beda sesuai kebutuhan dan pemerataan bantuan.

“Lengkap semua sekolah sudah dapat. Variatif, ada yang dapat lebih banyak, ada yang satu unit, nanti ditambah lagi,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan bahwa arahan Presiden Republik Indonesia menekankan dua hal utama dalam peningkatan mutu pendidikan, yakni pemanfaatan teknologi digital dan revitalisasi sarana-prasarana sekolah.

“Tidak mungkin kita menciptakan pembelajaran yang menyenangkan kalau kelasnya tidak bagus. Oleh karenanya, Sarpras juga diminta Presiden untuk di revitalisasi,” ucapnya.

Menurutnya metode pembelajaran konvensional mulai bergeser ke pembelajaran digital.

Namun, ia memastikan konten pembelajaran digital akan terus dilengkapi secara bertahap.

“Kontennya terus dikembangkan. Yang belum tersedia akan dilengkapi. Yang sudah ada dapat langsung digunakan,” tuturnya.

Untuk tahun depan, Disdik Kota Bekasi sudah mengusulkan penambahan perangkat IFP agar setiap kelas memiliki fasilitas digital tersebut.

Di beberapa sekolah, jumlah IFP bahkan sudah mendekati kebutuhan ideal.

“Di sekolah ini saja ada 16 unit,” katanya.

Selain penyediaan perangkat, Disdik juga akan melakukan pelatihan intensif kepada guru.

“Kami akan melatih semua guru untuk mengoperasikan IFP dan memaksimalkan kontennya. Tahun 2026 nanti Kota Bekasi juga mulai mengembangkan konten pembelajaran sendiri,” terang Alexander.

Ia mencontohkan pengembangan konten digital seperti materi tata surya yang nantinya dapat divisualisasikan dalam bentuk tiga dimensi.

“Dengan 3D, siswa bisa lebih memahami materi, misalnya melihat planet, matahari, dan orbitnya secara langsung dalam tampilan animasi,” pungkasnya. 

Tags:    

Similar News