Lestarikan Batik Pesisir Muria, Tim Wiguna UMK raih pendanaan Kemendikbudristek

Tim Wiguna dari Universitas Muria Kudus (UMK) Jawa Tengah sukses meraih pendanaan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2025, program unggulan Kemendikbudristek.

Update: 2025-10-01 09:10 GMT

Sumber foto: Sutini/elshinta.com.

Tim Wiguna dari Universitas Muria Kudus (UMK) Jawa Tengah sukses meraih pendanaan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2025, program unggulan Kemendikbudristek. Program yang dirancang untuk mendorong mahasiswa mengembangkan kreativitas, inovasi, dan usaha berbasis potensi lokal. P2MW tidak hanya memberikan dukungan pendanaan, tetapi juga menyediakan pembinaan dari akademisi dan praktisi bisnis sehingga mahasiswa dapat belajar secara nyata tentang dunia kewirausahaan.

Program P2MW 2025 ini berlangsung mulai Juli hingga November, dengan rangkaian kegiatan yang mencakup pelatihan, pendampingan usaha, hingga evaluasi bisnis. Melalui program ini, mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan usaha yang berkelanjutan serta berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat.

Lewat program bertajuk “WIGUNA: Vest Denim Versatile dengan Muria Coastal Batik Style”, Tim Wiguna memperkenalkan inovasi fashion berupa vest berbahan denim yang versatile atau multifungsi, dipadukan dengan motif batik khas pesisir Muria seperti Kudus, Pati, dan Jepara. Produk ini dirancang agar cocok dipakai oleh berbagai kalangan dan gender, serta dapat dikenakan dalam berbagai kesempatan, mulai dari gaya kasual hingga semi-formal.

Kombinasi  ini menjadi upaya untuk menjembatani tren fashion masa kini dengan pelestarian budaya lokal. Motif batik yang digunakan berasal dari hasil kolaborasi dengan UMKM dan pengrajin batik di pesisir Muria, yang dikenal memiliki corak dinamis, penuh warna, dan sarat makna filosofis.

Ketua Tim Wiguna, Bidayatul Hidayah (Prodi PGSD), menyampaikan produk ini bukan sekadar proyek bisnis, tetapi juga memiliki misi sosial dan budaya.

“Kami sangat bersyukur dan bangga bisa lolos pendanaan P2MW 2025. Ini bukan hanya tentang mahasiswa berwirausaha, tapi bagaimana mahasiswa bisa ikut berkontribusi menjaga warisan budaya lokal. Lewat WIGUNA, kami ingin memperkenalkan batik pesisir Muria dalam bentuk yang lebih relevan dengan generasi muda. Kami juga menggandeng UMKM batik lokal sebagai mitra produksi, agar produk ini bisa menjadi jalan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat,” katanya.

Tim Wiguna juga beranggotakan sejumlah mahasiswa berbagai jurusan seperti Istifaiya Velayani (PGSD), Putri Yul Setiowati (Manajemen), Nabila Ega Pramono (Pendidikan Matematika), dan Nazhat Afza Zain (Teknik Informatika). 

“Saya melihat potensi besar dalam ide Tim Wiguna sejak awal. Mereka tidak hanya menciptakan produk yang menarik secara estetika, tetapi juga mengusung nilai sosial dan budaya yang kuat. Pendanaan ini merupakan bentuk pengakuan atas kerja keras mereka. Saya berharap program WIGUNA dapat berkembang menjadi sebuah brand fashion yang berdaya saing tinggi dan tetap berpijak pada akar budaya lokal,” jelas Savitri selaku Dosen Pembimbing.

Ia juga menekankan bahwa P2MW menjadi wadah penting bagi mahasiswa untuk mengasah keterampilan kewirausahaan.

“Melalui program ini, mahasiswa dapat belajar membangun relasi dengan mitra lokal, memahami kebutuhan pasar, dan merancang strategi bisnis yang berkelanjutan,” tambahnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Rabu (1/10).

Ke depan, Tim Wiguna akan memanfaatkan dana yang diperoleh untuk produksi massal, penguatan branding, dan pemasaran digital. Mereka juga tengah mempersiapkan peluncuran toko daring dan kampanye promosi di media sosial agar produk dapat menjangkau pasar yang lebih luas, terutama generasi muda yang menggemari fashion dengan sentuhan budaya.

Tags:    

Similar News