NU Care-LAZISNU dan Indomaret luncurkan Program Keluarga Indonesia Unggul
NU Care-LAZISNU bersama PT Indomarco Prismatama (Indomaret) resmi meluncurkan Program Keluarga Indonesia Unggul yang akan dilaksanakan mulai 16 September 2025 hingga 31 Januari 2026.
Sumber foto: istimewa/elshinta.com.
NU Care-LAZISNU bersama PT Indomarco Prismatama (Indomaret) resmi meluncurkan Program Keluarga Indonesia Unggul yang akan dilaksanakan mulai 16 September 2025 hingga 31 Januari 2026. Program ini merupakan kelanjutan dari Nusantara Digdaya dan menyasar masyarakat di tujuh provinsi, yakni Lampung, Jambi, Riau, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
Peluncuran program berlangsung di lantai 8 Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Senin (15/09/2025) dan dihadiri jajaran PBNU, Kementerian Agama RI, manajemen Indomaret, serta pengurus dan manajemen NU Care-LAZISNU.
Ketua PBNU sekaligus Ketua LAZISNU PBNU masa khidmah 2009–2015, KH Masyhuri Malik, secara resmi membuka program ini.
“Saya sangat bersyukur ketika mendengar bahwa LAZISNU bekerja sama dengan Indomaret sejak 2018. Ini adalah bentuk nyata dari bakti Indomaret untuk Indonesia melalui NU Care-LAZISNU,” ujarnya.
Plh Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU PBNU, Riri Khariroh menjelaskan program baru ini dirancang untuk melanjutkan praktik baik dari Nusantara Digdaya yang sebelumnya menyalurkan dana Rp3,5 miliar di dua provinsi yakni Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“Program Keluarga Unggul ini akan berlangsung selama 16 September 2025 hingga 31 Januari 2026, tetapi setelah itu kegiatan akan terus berlangsung agar sustain pada penerimanya,” terang Riri.
Beberapa kegiatan penyaluran yang akan dilakukan di antaranya pengadaan ambulans, bantuan insentif guru honorer, beasiswa bagi siswa miskin berprestasi, renovasi ruang belajar madrasah/sekolah, pelatihan dan pendampingan usaha kuliner, penyaluran bantuan usaha, hingga modal usaha mikro pangan.
Ia berharap kolaborasi dengan Indomaret tidak hanya memberi dampak di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi, tetapi juga membuka peluang produk masyarakat binaan NU Care-LAZISNU untuk dipasarkan secara digital maupun masuk ke gerai Indomaret.
Direktur Program NU Care-LAZISNU, Syarifuddin, menambahkan bahwa jika pada program sebelumnya hanya menyasar 16 kabupaten/kota di dua provinsi, kali ini cakupan diperluas ke tujuh provinsi dengan target penerima manfaat lebih banyak.
“Mudah-mudahan memberi manfaat yang luar biasa, jauh lebih berdampak nyata, dan lebih intensif,” ucapnya.
Kasubdit Bina Kelembagaan dan Kerja Sama Zakat dan Wakaf Kementerian Agama, Muhibbudin, juga menyampaikan dukungan atas keberlanjutan program ini.
Sementara itu, Marcomm Executive Director PT Indomarco Prismatama (Indomaret), Bastari Akmal menjelaskan donasi berasal dari uang kembalian konsumen saat berbelanja di Indomaret.
“Kalau kita belanja, ada harga yang kriting, kembaliannya kasir juga susah. Kasir menawarkan untuk kembaliannya disedekahkan, dari situ baik satu atau duaratus rupiah atau lebih, kita kumpulkan,” jelasnya.
Menurut Bastari, NU Care-LAZISNU adalah lembaga yang terpercaya dalam menyalurkan donasi secara tepat sasaran.
“Tentunya masyarakat atau konsumen percaya bahwa dana ini disampaikan dengan baik,” ujarnya.
Ia menambahkan, keunggulan bangsa berawal dari keluarga, sehingga program ini diberi nama Keluarga Unggul.
Dalam kesempatan tersebut, NU Care-LAZISNU dan Indomaret juga menyerahkan bingkisan kepada perwakilan pelanggan Indomaret yang rutin berdonasi melalui kasir Indomaret.
Nur Hasanah (42), salah satunya mengaku tak menyangka bahwa sedekah kecil yang ia lakukan benar-benar sampai kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Ternyata manfaatnya besar dan bisa memberdayakan masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Yeyen (39) mengatakan dirinya sering menyumbangkan uang kembalian setelah berbelanja di Indomaret. Ia merasa terharu karena hasilnya kembali ke masyarakat.
Dengan cakupan lebih luas dan dukungan berbagai pihak, Program Keluarga Unggul diharapkan mampu memberi dampak nyata dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.