Menhan Sjafrie tinjau dampak banjir di Aceh, pastikan bantuan tersalurkan
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin meninjau secara langsung wilayah terdampak banjir bandang di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Sabtu (29/11
Sumber foto: Heru Lianto/elshinta.com.
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin meninjau secara langsung wilayah terdampak banjir bandang di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Sabtu (29/11).
Kunjungan ini menjadi bagian dari respons cepat pemerintah dalam memastikan penanganan darurat di lapangan dapat berjalan efektif.
Di Desa Blang Awe, Kecamatan Meureudu, Menhan mendatangi dua lokasi pengungsian dan berdialog dengan warga. Ia menilai kondisi di lapangan membutuhkan percepatan distribusi bantuan dan pemulihan akses.
“Prioritas utama saat ini adalah memastikan logistik bergerak cepat ke masyarakat—mulai dari makanan, pakaian, sampai obat-obatan,” ujar Sjafrie dalam rilis yang diterima Reporter Elshinta, Heru Lianto, Senin (1/12).
Menurut Sjafrie, alutsista TNI akan dikerahkan untuk mengirim bantuan ke 18 kabupaten terdampak. Pemerintah juga memaksimalkan pengerahan alat berat serta pemasangan jembatan Bailey untuk membuka kembali akses darat yang terputus.
“Kita harus pastikan semua jalur bisa kembali dilalui agar bantuan tidak terhambat,” katanya.
Sjafrie menenrangkan, Kementerian Pertahanan bersama TNI mengirim sejumlah bantuan kemanusiaan, termasuk 28 perangkat Starlink, 28 genset, 750 dus mi instan, 38 set tenda, kompresor, empat genset PLN, sembako PMI 1.175 kilogram, 7.800 kilogram ransum dan family food Balog TNI, alat kesehatan PMI, 1.234,6 kilogram obat-obatan, hingga 20 perahu LCR untuk mobilisasi di wilayah terisolasi.
Sjafrie menambahkan, penyaluran bantuan tidak hanya difokuskan ke Aceh. Melainkan juga ke Sumatera Utara dan Sumatera Barat
"Karena sama-sama terdampak banjir dan longsor akibat hujan ekstrem,” tuturnya.
Kunjungan kerja ini turut dihadiri Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kabaloghan Kemhan Marsdya TNI Yusuf Jauhari, serta Didit Hediprasetyo.