Menteri PPPA: Kebutuhan perempuan dan anak di daerah bencana tercukupi

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi mengatakan kebutuhan perempuan dan anak-anak di daerah terdampak bencana banjir bandang di Sumatera mulai tercukupi.

Update: 2025-12-08 12:40 GMT

Sumber foto: Antara/elshinta.com.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi mengatakan kebutuhan perempuan dan anak-anak di daerah terdampak bencana banjir bandang di Sumatera mulai tercukupi.

"Ketika kami turun di lapangan kemarin (Senin, 1/12), salah satunya di Sumatera Barat, kami melihat juga bahwa kebutuhan spesifik anak-anak dan perempuan sudah mulai tercukupi walaupun belum semuanya," ujar Arifatul di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin.

Arifatul mengatakan Kementerian PPPA akan melakukan yang terbaik agar kebutuhan spesifik untuk perempuan dan anak-anak di daerah bencana dapat terpenuhi secara maksimal.

Terlebih, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sudah sangat cepat dalam memberikan bantuan kepada warga terdampak bencana di Sumatera, terutama untuk perempuan dan anak-anak.

Dia mengatakan beberapa bantuan untuk perempuan dan anak-anak terdampak bencana tersebut, seperti barang kebutuhan reproduksi perempuan.

"Kebutuhan reproduksi perempuan itu kan berbeda dengan laki-laki, jadi ya seperti pembalut, dan pakaian dalam. Kemudian makanan untuk anak-anak kan berbeda dengan untuk orang dewasa. Ini juga sudah disediakan oleh pemerintah dengan berbagai upaya yang maksimal," katanya.

Selain itu, Arifatul mengatakan Kementerian PPPA sudah mengupayakan program pemulihan trauma untuk perempuan dan anak terdampak bencana.

Menurut dia, program tersebut telah dilakukan dengan berkolaborasi bersama sejumlah instansi di Indonesia.

"Sudah mulai dilakukan kolaborasi dengan semua pihak, bukan hanya dari kementerian kami. Dari TNI, Polri, kemudian dinas-dinas terkait, dari Kementerian Sosial, dari KPPPA, semua ikut melakukan yang terbaik ya, trauma healing (pemulihan trauma, red.) untuk perempuan dan anak-anak," ujarnya.

Sebelumnya, terjadi bencana alam banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Berdasarkan data sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 7 Desember 2025, total korban meninggal dunia akibat bencana di wilayah tersebut mencapai 921 jiwa, dan 392 jiwa masih dinyatakan hilang.

Sementara itu, pada 3 Desember 2025, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno menyatakan Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan dampak bencana banjir bandang dan longsor di tiga provinsi di Sumatera tersebut untuk ditangani secara nasional, dan menjadi prioritas nasional.

Pada 7 Desember 2025, Presiden Prabowo menyampaikan tujuh arahan penting dalam rapat terbatas penanganan bencana di Aceh.

Salah satunya adalah pentingnya kecepatan, ketepatan, dan konsistensi dari pemerintah untuk memastikan keselamatan dan pemulihan warga terdampak.

Tags:    

Similar News