Polisi bubarkan massa aksi unjuk rasa di Gorontalo

Update: 2025-09-01 16:30 GMT

Sumber foto: Antara/elshinta.com.

Polisi membubarkan massa aksi yang menggelar unjuk rasa di kawasan Simpang Lima Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Senin.

Kepala Bidang Humas Polda Gorontalo Kombes Pol. Desmont Harjendro di Gorontalo, Senin malam, mengatakan langkah tersebut dilakukan karena para demonstran sudah mulai anarkis dan pelaksanaan aksi telah melewati batas waktu yakni pukul 18.00 Wita.

"Mahasiswa sudah mulai tidak tertib, mulai melakukan pembakaran, serta telah melewati batas waktu sebagaimana dalam peraturan hanya sampai pukul 18.00 Wita," kata Kombes Pol. Desmont.

Menurut dia, pihaknya sudah mengimbau pengunjuk rasa untuk membubarkan diri dengan tertib, namun upaya tersebut tidak berhasil.

Peserta aksi melakukan pembakaran dengan terhadap portal jalan yang ada di sekitar lokasi, sehingga Polisi mengerahkan mobil meriam air untuk mengendalikan situasi tersebut. Upaya yang dilakukan mendapatkan perlawanan dari pendemo, dengan melempari mobil meriam air dengan batu.


Untuk mengendalikan situasi tersebut, personel kemudian menembakkan gas air mata, sehingga massa berhasil dipukul mundur sampai ke arah Kampus III Universitas Negeri Gorontalo. Dalam upaya pembubaran paksa tersebut, puluhan mahasiswa diamankan oleh personel kepolisian.

"Pukul 19.30 Wita situasi di kawasan Simpang Lima Kota Gorontalo berhasil kami kendalikan dan saat ini arus lalu lintas telah berjalan normal," imbuhnya.

Sementara itu, sejumlah mahasiswa yang berunjuk rasa mengalami luka-luka dalam peristiwa tersebut.

"Mobil kami yang digunakan untuk orasi dikejar oleh polisi dan dihentikan, saya terjatuh dari mobil itu dan melihat ada yang sempat menodongkan senjata dalam jarak dekat. Kepala saya terbentur dan saya dibantu oleh teman untuk mengamankan diri," ujar salah seorang mahasiswa, yang ditemui di salah satu rumah sakit di Kota Gorontalo.

Ia kemudian dibawa oleh seorang temannya untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit, karena bagian hidung dan kepalanya sakit akibat benturan dalam insiden tersebut.

Peserta unjuk rasa lainnya, Fadli, mengungkapkan pembubaran masa aksi terjadi setelah pihaknya berhenti sejenak melakukan unjuk rasa di simpang lima.

"Waktu itu kami break aksi karena sedang adzan magrib. Tapi tiba-tiba ada satu orang yang melemparkan botol plastik ke arah polisi. Dari situ polisi menembakkan gas air mata dan water canon. Padahal kami tidak berniat untuk membuat rusuh aksi ini dan tuntutan kami adalah menghadirkan Forkopimda dan gubernur untuk menemui massa aksi," ungkapnya.

Sebelum massa aksi dibubarkan, kata dia, pihaknya menerima informasi Gubernur Gorontalo sedang menuju lokasi tersebut untuk menemui peserta unjuk rasa.

Namun karena sudah dibubarkan terlebih dahulu, pertemuan dengan gubernur di simpang lima tidak berhasil dilakukan. 

Similar News