Bendera Israel diinjak di Monas, panitia: Simbol Indonesia pro-Palestina

Puluhan ribu massa dari berbagai daerah di Indonesia memadati kawasan Monas, Jakarta Pusat, Minggu (12/10/2025), dalam aksi solidaritas untuk rakyat Palestina.

Update: 2025-10-13 13:10 GMT

Sumber foto: Heru Lianto/elshinta.com.

Puluhan ribu massa dari berbagai daerah di Indonesia memadati kawasan Monas, Jakarta Pusat, Minggu (12/10/2025), dalam aksi solidaritas untuk rakyat Palestina.

Para tokoh, artis dan influncer serta mereka yang mendukung kemerdekaan palestina, juga turut hadir dalam aksi ini. Seperti Wakil Ketua MPR Ri Hidayat Nur Wahid, Wanda Hamidah dan lainnya.

Aksi ini diinisiasi oleh sejumlah elemen pemuda dan organisasi masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Indonesia untuk Palestina.

Panitia pelaksana aksi, Syauki Hafiz, mengatakan bahwa massa yang hadir sekitar 10 ribu lebih. Mereka yang datang bukan hanya berasal dari Jakarta, tetapi juga dari berbagai luar daerah sepertj Jawa dan Sumatera.

“Ada sekitar 250 bus dari berbagai daerah yang datang ke Jakarta. Ini bukti bahwa kepedulian terhadap Palestina menyatukan banyak kalangan,” ujar Syauki di sela-sela aksi di depan Monas.

Syauki menerangkan, pesan utama dari aksi ini adalah mendesak pemerintah Indonesia agar tetap konsisten dalam sikap politik luar negerinya terhadap perjuangan Palestina.

“Sejak awal berdiri, Indonesia tidak pernah absen berpihak pada rakyat tertindas. Maka kami menolak segala bentuk normalisasi atau hubungan diplomatik dengan Israel, karena itu mencederai rakyat dan konstitusi,” tegasnya seperti dilaporkan Reporter Elshinta, Heru Lianto, Senin (13/10).

Selain menyampaikan pesan moral dan politik kepada publik, panitia juga berencana meneruskan aspirasi tersebut kepada Presiden Prabowo Subianto.

“Walau ada kontroversi soal isu pengakuan Israel, pidato beliau terakhir menunjukkan Indonesia kini diperhitungkan dunia dalam membicarakan Palestina. Itu perlu diapresiasi,” kata Syauki.

Syauki juga menyoroti kehadiran berbagai komunitas dalam aksi tersebut, termasuk kelompok peternak dan pedagang hewan yang turut membawa aspirasi.

Menurutnya, kehadiran mereka agar solidaritas untuk Gaza tidak berhenti di jalanan saja, tapi diimplementasikan dalam kebijakan nyata.

"MUI sudah keluarkan fatwa boikot produk yang terafiliasi zionis, kini tinggal pemerintah dan parlemen yang harus menindaklanjutinya dengan kebijakan anti-zionis,” tuturnya.

Sementara menanggapi aksi simbolik penginjakan bendera Israel di area panggung utama, Syauki menjelaskan bahwa hal itu merupakan bentuk ekspresi perlawanan terhadap penjajahan.

“Indonesia tidak akan pernah berpihak pada penjajah, dan tidak akan pernah berdiri bersama Israel. Ini bentuk penegasan sikap bangsa terhadap kezaliman,” ujarnya.

Aksi yang berlangsung damai sejak pukul 6.00 WIB, itu ditutup dengan doa bersama untuk rakyat Palestina dan seruan agar dunia internasional segera menghentikan genosida di Gaza.

Aksi berjalan tertib dan damai. Para peserta aksi membubarkan diri pada pukul 10.00 WIB.

Tags:    

Similar News