Perayaan naik tahta ke-3 Mangkunegaran, Menbud: Warisan budaya harus lestari

Elshinta.com - Peringatan Jumenengan Dalem Kaping 3 atau tiga tahun bertakhtanya Sampeyan Dalem Ingkang Jumeneng (S.I.J.) Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (K.G.P.A.A.) Mangkunegoro X digelar di Pendhapa Ageng Pura Mangkunegaran, Solo, Jumat (7/2). Acara ini dihadiri oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon, sejumlah pejabat negara, menteri, tokoh budaya, dan seniman.

Disela - sela acara, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyatakan dukungannya terhadap pelestarian budaya melalui kegiatan seperti Jumenengan Dalem. Ia pun juga mengatakan, ini sebuah peristiwa kebudayaan yang penting. Termasuk, tarian-tarian yang kini semakin langka.

"Kami mengucapkan selamat kepada Gusti Mangkunegoro X. Acara ini merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan, termasuk tarian-tarian yang kini semakin langka," ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Agung Santoso.

Fadli Zon juga menyoroti pentingnya revitalisasi keraton-keraton di Indonesia melalui Public-Private Partnership (PPP) dengan mengajak pengusaha dan komunitas untuk berkontribusi dalam membangun ekosistem budaya.

Pada kesempatan itu,  Mangkunegoro X menekankan pentingnya keseimbangan antara logika dan rasa dalam kebudayaan. Lanjut, dia, 
Keseimbangan antara warisan budaya dan inovasi menjadi fondasi agar kebudayaan tetap harmonis dan berkelanjutan. 

"Dengan melestarikan masa lalu, kita memperkuat masa kini untuk membangun masa depan," katanya.

Pada peringatan ini, Mangkunegaran juga menetapkan sengkalan "Dwipaka Yaksa Wiwaraning Jagad", yang menandai tahun 1958 dalam penanggalan Jawa.

Acara ini dimeriahkan dengan tarian Anglir Mendung, prosesi kekancingan wisudan atau pemberian gelar bagi pejabat dan abdi dalem, serta diakhiri dengan sesi ucapan selamat dari para tamu undangan.