Rektor Universitas Tidar kukuhkan 468 mahasiswa dalam Wisuda Universitas Tidar ke-69

Elshinta.com - Sebanyak  10 wisudawan terbaik mendapatkan apresiasi khusus dari rektor Universitas Tidar Magelang (Untidar), Prof Dr Sugiharto.Pemberian apresiasi dilaksanakan saat acara wisuda magister, sarjana dan ahli Madya ke 69 tahun 2025, yang berlangsung di Gedung Suparsono Kampus Tuguran, Sabtu (12/4). Dalam kesempatan itu, Rektor  mengukuhkan 468 wisudawan.

“Kepada seluruh wisudawan dan wisudawati, saya turut mengucapkan selamat atas kelulusan kalian dari universitas tercinta ini. Semua ilmu dan pengalaman yang didapat selama menimba ilmu di sini semoga menjadi bekal berharga dalam mengabdi dan berkarya di masyarakat. Kami
percaya, kalian akan menjadi bagian dari solusi atas berbagai tantangan di tengah masyarakat,
serta kesuksesan akan senantiasa menyertai setiap jejak langkah hidup kalian," ujar Rektor saat menyampaikan sambutannya.

Pada pelaksanaan wisuda ke-69 ini diselenggarakan prosesi Pembukaan Dies Natalis ke-46 Untidar.

Sementara itu,Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Imam Baihaqi membacakan sambutan Walikota Magelang menyampaikan, ucapan selamat dan sukses kepada wisudawan Untidar.

Diingatkan, bahwa wisuda bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari tanggung jawab untuk melangkah ke langkah selanjutnya. Universitas Tidar sebagai perguruan tinggi negeri kebanggaan Kota Magelang telah melahirkan insan-insan unggul.

"Dengan begitu kami mengapresiasi seluruh sivitas akademika Untidar atas dedikasinya dalam mencetak generasi muda yang cerdas, berkarakter dan mampu bersaing di dunia nasional maupun internasional,” ucapnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Kurniawati, Senin (14/4). 

Sementara itu, 10 wisudawan yang mendapat apresiasi merupakan 5 Wisudawan berprestasi akademik yaitu wisudawan dengan nilai akademik terbaik dimasing-masing Fakultas dan 5 Wisudawan Berprestasi Non Akademik berdasarkan seleksi dari bagian Kemahasiswaan (BAKK) Universitas Tidar.

Mereka adalah Hendra Lana Saputra, mahasiswa prodi S1 Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik lulus dengan predikat Wisudawan Terbaik Universitas dengan 3,94.
Wisudawan asal Brebes ini menyelesaikan kuliahnya dalam 3 Tahun 5 Bulan. 

Dalam sambutannya, Hendra menyampaikan prestasinya ini adalah buah dari perjuangan selama kuliah untuk membahagiakan kedua orang tuanya. Hendra juga menyampaikan bahwasannya dalam mencapai prestasi akademiknya ini tidak lepas dari dukungan orang-orang terdekatnya.Juga  usahanya dalam memanajemen waktu dan tekad yang kuat dalam terus belajar serta mencoba
hal-hal baru di dunia perkuliahan.

Lahir dari pasangan  Sudi dan Daminah dari Desa Pagejugan, Brebes, Hendra mengaku berasal bukan dari Keluarga yang berada. Latar belakang pendidikan keluarganya rata-rata hanya sampai jenjang SMP. Putra keenam dari tujuh bersaudara ini merupakan satu-satunya yang mengenyam Pendidikan hingga Sarjana.

Hendra berujar, dalam  keseharian ayahnya  bekerja sebagai buruh petani bawang merah dan juga bekerja serabutan lainnya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. 

Ia jua mengaku pernah ditentang untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Namun kini ia bisa membuktikan bahwa tekad dan usahanya membukakan jalan suksesnya.

“Teman-teman masih teringat jelas bahwa kemarin kita berangkat dari jiwa-jiwa pemimpi
sebagai Tidar Muda yang haus mencari inspirasi. Ribuan kali kita menembus pagi, berlembar-
lembar buku dikaji, beragam aksi kita berdiskusi. Namun semangat, loyalitas dan integritas kita tidak pernah mati demi menggapai cita-cita yang sudah menanti, meskipun tidak jarang derai air mata terus mengiringi di setiap langkah yang kita tempuh. Tapi penting diingat bahwa segala bentuk pencapaian dan keberhasilan kita di almamater ini, sedikit banyak menjadi bukti seberapa tangguh kita,” tuturnya saat menjadi perwakilan wisudawan terbaik.

Pada akhir sambutannya, Hendra memberikan pesan kepada seluruh wisudawan, untuk membutikan  pada dunia, bahwa dari UNTIDAR, akan muncul orang-orang yang tidak kalah hebat dari mereka di luar sana. Bukan terlahir dari kalangan konglomerat jadi harus memiliki tekad kuat untuk menjadi manusia hebat dan bermartabat yang tidak gila hormat.