Dekan Fakultas Kedokteran se-ASEAN gelar pertemuan di Yogyakarta

Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) menjadi tuan rumah ASEAN Medical Deans' Summit (AMDS) ke-15 tahun 2025, yang diselenggarakan di Yogyakarta.

Update: 2025-05-27 19:07 GMT
Sumber foto: Izan Raharjo/elshinta.com.

Elshinta.com - Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) menjadi tuan rumah ASEAN Medical Deans’ Summit (AMDS) ke-15 tahun 2025, yang diselenggarakan di Yogyakarta. Kegiatan ini mempertemukan para dekan dan perwakilan dari fakultas kedokteran terkemuka di kawasan ASEAN, sebagai bagian dari jejaring ASEAN Medical Schools Network (AMSN).

Ketua Panitia AMDS 2025 FK-KMK UGM – dr. Ahmad Hamim Sadewa, Ph.D mengatakan dengan mengusung tema “Building Impactful Collaborations: Transforming Needs into Actions”, AMDS 2025 mendorong terciptanya kemitraan baru dan penguatan jejaring yang telah ada. Kita harus memastikan bahwa kebutuhan bersama yang telah diidentifikasi dapat diterjemahkan ke dalam tindakan nyata—baik dalam bentuk program pendidikan, proyek kolaboratif riset, maupun pengembangan kapasitas mahasiswa dan dosen. Tindakan ini harus bersifat berkelanjutan dan memiliki kerangka kerja yang jelas agar hasilnya bisa dirasakan oleh institusi masing-masing serta masyarakat luas.

"Forum ini merupakan kesempatan penting untuk memperkuat kolaborasi lintas negara demi meningkatkan mutu pendidikan kedokteran, mempercepat inovasi teknologi pendidikan, serta mengembangkan riset dan pembinaan mahasiswa yang berdampak nyata,"ujarnya pada konferensi pers di The Alana Yogyakarta Hotel, Jl. Palagan Tentara Pelajar, Yogyakarta, Senin (26/05/2025).

AMDS 2025 diharapkan menjadi platform untuk merancang kerangka program kerja sama yang dapat diimplementasikan dalam jangka pendek dan dievaluasi secara berkala setiap tahun. Dengan cara ini, hasil nyata dari kolaborasi dapat dilaporkan dalam forum-forum AMDS mendatang dan menjadi bagian dari kontribusi berkelanjutan terhadap pendidikan kedokteran di ASEAN.

Dekan FK-KMK UGM - Prof. dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc, Ph.D, FRSPH, menjelaskan dalam pertemuan para dekan fakultas kedokteran se-Asean ini terdapat 4 topik yang dibahas, pertama yaitu mengenai tantangan terkini dalam dunia pendidikan kedokteran yang berkembang seperti hadirnya teknologi Artificial Intelligence (AI), sustainablity, seberapa jauh bisa diintegrasikan dalam pembelajaran di institusi pendidikan. 

"Yang kedua adalah terkait dengan inovasi, yaitu teknologi baru apa saja yang bisa diinkorporasikan, yang bisa kita gunakan dalam konteks pembelajaran dalam kedokteran," katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo, Selasa (27/5). 

Ketiga yaitu terkait dengan riset, menurutnya fakultas kedokteran tidak bisa dipisahkan antara pendidikan dan riset. Dalam pertemuan ini dibahas bagaimana masa depan penelitian dibidang kedokteran. Trend-trend apa saja yang perlu dicermati. Kemudian yang keempat adalah bagaimana memfasilitasi student personality yaitu pengembangan personal dari peserta didik itu. 

Sejak terbentuk pada tahun 2012, AMSN telah menjadi wadah strategis bagi institusi pendidikan kedokteran di kawasan ASEAN untuk bekerja sama menciptakan keunggulan dalam pendidikan kedokteran, meningkatkan mutu kesehatan masyarakat, serta menumbuhkan solidaritas melalui nilai-nilai bersama dan dukungan timbal balik.

Melalui pelaksanaan AMDS 2025 yang berlangsung pada tanggal 25 sampai dengan 27 Mei 2025, FK-KMK UGM berharap pertemuan ini akan menjadi tonggak penting dalam perjalanan bersama menuju komunitas pendidikan kedokteran ASEAN yang lebih terpadu, inovatif, dan berdampak luas. Semua pihak diajak untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan maksimal: saling mendengarkan, berbagi pengalaman, serta bertindak bersama untuk masa depan yang lebih baik yang berorientasi pada kemaslahatan masyarakat di kawasan ASEAN.

AMDS 2025 mengangkat beragam tema penting yang relevan dengan dinamika zaman, khususnya di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan kompleksitas tantangan kesehatan global. Beberapa isu utama yang dibahas meliputi tantangan terkini dalam proses belajar-mengajar di dunia kedokteran, inovasi dan pengembangan teknologi pendidikan untuk mendukung pembelajaran yang lebih efektif, masa depan riset di bidang kedokteran, serta pentingnya program elektif dalam menunjang pengembangan pribadi mahasiswa kedokteran.

Mahasiswa kedokteran dari berbagai universitas anggota AMSN juga turut meramaikan forum ini dengan berpartisipasi dalam sesi presentasi poster. Kegiatan ini menjadi ajang bagi para mahasiswa dari puluhan universitas di kawasan ASEAN untuk berbagi gagasan dan inovasi. Tema-tema yang diangkat mencerminkan semangat kolaborasi lintas negara, mulai dari penguatan kerja sama melalui aktivitas akademik dan non-akademik, peningkatan mutu pendidikan kedokteran untuk menjawab tantangan kesehatan global, hingga upaya memberdayakan dokter muda ASEAN lewat inovasi dan kolaborasi yang berdampak nyata.

AMSN dibentuk oleh 12 institusi pendiri, yaitu Fakultas Kedokteran Rumah Sakit Siriraj, Universitas Mahidol (Thailand); Institut Ilmu Kesehatan PAPRSB, Universiti Brunei Darussalam; Fakultas Kedokteran, University of Health Sciences, Kamboja; International University, Kamboja (Fakultas Kedokteran); Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia; University of Health Sciences, Lao PDR; Fakultas Kedokteran, Universiti Malaya, Malaysia; University of Medicine I, Yangon, Myanmar; University of Medicine, Mandalay, Myanmar; College of Medicine, University of the Philippines; Yong Loo Lin School of Medicine, National University of Singapore; dan Hanoi Medical University, Vietnam. Saat ini, jaringan ini telah berkembang dan memiliki 25 anggota.

Struktur organisasi ASEAN Medical Schools Network terdiri atas empat kelompok kerja, yaitu: a) Kelompok kerja Pendidikan yang dipimpin oleh Universiti Malaya, b) Kelompok kerja Riset yang dipimpin oleh National University of Singapore, c) Kelompok kerja Pertukaran Mahasiswa yang dipimpin oleh Universitas Indonesia, dan d) Kelompok kerja Penjaminan Mutu dan Akreditasi yang dipimpin oleh Fakultas Kedokteran Rumah Sakit Siriraj.

Tags:    

Similar News