Khofifah terima penghargaan atas komitmen lindungi pekerja migran

Elshinta.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima penghargaan dari Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding atas komitmennya melindungi dan memberdayakan Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Update: 2025-07-12 14:04 GMT
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersyukur menerima penghargaan dari Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding atas komitmennya melindungi dan memberdayakan PMI. (ANTARA/HO-Biro Adpim Jatim)

Elshinta.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima penghargaan dari Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding atas komitmennya melindungi dan memberdayakan Pekerja Migran Indonesia (PMI).

"Penghargaan ini menjadi momentum penting bagi kami untuk memperluas jangkauan pelindungan dan memberdayakan lebih banyak PMI, baik yang sedang bekerja di luar negeri, yang akan berangkat, maupun yang telah kembali," kata Khofifah dalam keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Sabtu.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Abdul Kadir Karding kepada Gubernur Khofifah yang diwakili Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Timur (Jatim) Sigit Priyanto dalam acara Launching Desa Migran Emas di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Jumat (11/7).

Khofifah mengatakan Provinsi Jawa Timur hingga kini tercatat sebagai daerah dengan jumlah penempatan PMI tertinggi secara nasional.

Data Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (B)2MI) menunjukkan sebanyak 11.265 PMI asal Jatim diberangkatkan ke luar negeri selama Januari–Februari 2025, dengan proyeksi tahunan mencapai 70.422 orang.

“Jumlah ini menunjukkan besarnya potensi tenaga kerja dari Jatim. Namun ini juga menjadi tantangan besar dalam hal perlindungan,” ujar dia. 

Menurut Khofifah, Pemprov Jatim telah menjalankan berbagai program strategis seperti edukasi pra-penempatan, fasilitasi dokumen legal, penguatan balai pelatihan kerja, hingga pemberdayaan purna migran melalui pelatihan wirausaha dan akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan perbankan.

“Kita ingin agar hasil kerja keras para PMI itu tidak berhenti di remitansi. Lebih dari itu, kita ingin para PMI tumbuh menjadi pengusaha, menjadi motor ekonomi desa,” katanya.

Gubernur perempuan pertama di Jatim itu juga mengapresiasi program Desa Migran Emas yang dinilai sangat relevan dengan kebutuhan desa-desa kantong migran.

“Desa harus menjadi garda terdepan dalam edukasi, perlindungan, dan pemberdayaan migran,” kata Khofifah. 

Khofifah mengajak seluruh pihak, mulai dari pemerintah kabupaten/kota, lembaga pelatihan kerja, komunitas migran, hingga sektor swasta untuk membangun kolaborasi dalam pelindungan PMI.

"Pekerjaan ini tidak bisa diselesaikan sendiri-sendiri. Ini harus dilakukan bersama," ujar dia. 

Tags:    

Similar News