Siswa Sekolah Rakyat Handayani senang dapat peralatan mandi
Siswa Sekolah Rakyat Handayani, Jakarta Timur, antusias dan senang setelah menerima perlengkapan mandi dari pihak sekolah.
Elshinta.com - Siswa Sekolah Rakyat Handayani, Jakarta Timur, antusias dan senang setelah menerima perlengkapan mandi dari pihak sekolah.
"Senang banget aku dikasih sabun, sikat gigi, sampo, ada banyak pokoknya di kantong," kata salah satu siswa Sekolah Rakyat Handayani bernama Maulida (12) di Jakarta Timur, Senin.
Bantuan ini diberikan sebagai bagian dari program dukungan untuk menunjang kebutuhan dasar siswa selama mengikuti kegiatan belajar di sekolah berasrama tersebut.
Peralatan mandi diberikan saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Setiap siswa berbaris dan mengisi daftar hadir untuk mendapat perlakuan mandi sebelum masuk ke asrama.
"Nanti aku bareng teman-teman tidurnya, bisa belajar bareng juga. Habis ini aku mau ganti baju, bersih-bersih," ujar Maulida.
Hal serupa dikatakan Putri (12) yang juga senang saat mendapatkan perlengkapan mandi baru bersama teman-temannya.
"Iya buat mandi, ada sampo sama sabun, sikat gigi juga, semuanya udah ada, aku tinggal pakai. Gede juga sabun sama samponya, lengkap," kata Putri.
Kepala Sekolah Rakyat Handayani Jakarta Timur, Regut Sutrasto mengatakan, bantuan ini diberikan untuk menunjang kebutuhan dasar anak-anak, terutama saat mereka tinggal di asrama selama masa orientasi.
"Selain memastikan kebutuhan pokok siswa terpenuhi, kami juga ingin menanamkan kebiasaan hidup bersih dan mandiri sejak dini," kata Regut.
Program ini merupakan bagian dari layanan yang ditawarkan Sekolah Rakyat Handayani. Sehingga sekolah tak hanya fokus pada pendidikan akademik, tetapi juga kesejahteraan dan karakter anak.
Adapun Sekolah Rakyat digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dengan tujuan untuk menyediakan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, mengacu pada Desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Program ini menjadi langkah strategis pemerintah untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan. Sekolah dengan konsep berasrama ini bersifat gratis, mulai dari jenjang SD, SMP hingga SMA.
Seluruh siswa akan mengikuti pelajaran formal di siang hari, dan mendapat penguatan pendidikan karakter pada malam hari. Nilai-nilai agama, kepemimpinan, hingga keterampilan hidup menjadi bagian penting dari kurikulum.