Ajak murid atasi ketimpangan, Menko PMK: Kita buat Koding-AI 'for All'

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno mengajak para murid untuk mengatasi ketimpangan yang ada di Indonesia dengan menciptakan produk koding dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat diakses oleh semua pihak.

Update: 2025-08-20 09:31 GMT
Sumber foto: Antara/elshinta.com.

Elshinta.com - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno mengajak para murid untuk mengatasi ketimpangan yang ada di Indonesia dengan menciptakan produk koding dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat diakses oleh semua pihak.

Ia memberi pesan kepada para murid yang akan mengikuti mata pelajaran pilihan koding dan AI agar keterampilan mereka dalam dua bidang tersebut nantinya tidak digunakan untuk memperlebar ketimpangan yang sudah ada, antara kelas ekonomi, atas dengan bawah, antara kota dengan desa, maupun antara Pulau Jawa dengan pulau lainnya.

“Sekali lagi koding tidak boleh semakin memperlebar ketimpangan antara yang kaya dengan yang miskin, antara kota dengan desa, antara Jawa dengan luar Jawa. Justru,  melalui koding, kita membuat ketimpangan itu semakin menipis, membuat koding for all, AI for all untuk kepentingan semua, terutama kepentingan masyarakat,”  ujar Praktikno dalam Peluncuran Nasional Program UOB My Digital Space bersama Ruangguru di Balai Sarbini, Jakarta Pusat, Rabu.

Sebaliknya, ia berharap kehadiran dua mata pelajaran pilihan itu dapat memacu para murid untuk nantinya menciptakan aplikasi yang dapat menjadi solusi untuk menjawab sederet tantangan, mulai dari isu kemanusiaan, pemberdayaan masyarakat lokal hingga pelestarian lingkungan.

Praktikno berharap para murid yang nantinya telah memiliki kemampuan koding dan AI dapat membantu petani untuk memprediksi iklim, pilihan tanaman yang sesuai serta mendeteksi pohon yang sakit agar dapat segera diobati.

Tak hanya itu, pihaknya juga berharap para murid nantinya dapat memanfaatkan bidang koding dan AI untuk mengkonversi teks ke dalam suara dan sebaliknya, sehingga memudahkan penyandang disabilitas tunanetra dalam membaca serta memproduksi tulisan.

“Jadi, adik-adik bisa berkontribusi besar melalui kemampuan artificial intelligence. Melalui koding dan AI, adik-adik juga bisa membantu saudara-saudara kita,” imbuhnya.

Ia meyakini pemanfaatan koding dan AI yang menekankan pada aspek humanisme berkontribusi dalam menciptakan pembangunan Indonesia yang adil dan inklusif dari berbagai aspek, mulai dari aspek pendidikan, ekonomi hingga infrastruktur.

Tags:    

Similar News