Aksi bersihkan Kapuas KJC 2025 angkut 700 kilogram sampah dari sungai
Puluhan peserta Kolase Jurnalis Camp (KJC) 2025 bersama Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Kalimantan Barat (Kalbar) dan komunitas lokal mengumpulkan sekitar 700 kilogram sampah dari Sungai Kapuas dan kawasan Rumah Budaya Kampung Caping, Pontianak.
Elshinta.com - Puluhan peserta Kolase Jurnalis Camp (KJC) 2025 bersama Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Kalimantan Barat (Kalbar) dan komunitas lokal mengumpulkan sekitar 700 kilogram sampah dari Sungai Kapuas dan kawasan Rumah Budaya Kampung Caping, Pontianak.
"Kegiatan ini merupakan bentuk kampanye kesadaran lingkungan, khususnya mengenai persoalan sampah plastik yang masih menjadi tantangan utama di Kota Pontianak. Bersih Sungai Kapuas ini menjadi salah satu agenda KJC 2025 dengan tagline jangan ada sampah di antara kita," kata Ketua Yayasan Kolase, Andi Fachrizal, di Pontianak, Kalbar, Senin.
Andi Fahrizal menjelaskan, produksi sampah di Pontianak mencapai 350–400 ton per hari, sebagian besar limbah domestik. Sampah plastik paling banyak menyumbat parit-parit kota hingga memicu banjir.
Ia menegaskan, sampah plastik sejatinya memiliki nilai ekonomi bila dikelola dengan baik. Oleh karena itu, ia berharap aksi ini menjadi momentum bagi masyarakat untuk lebih peduli dan bijak dalam mengelola sampah, terutama warga yang bermukim di bantaran sungai.
"Harapan kami ada kesadaran masyarakat bahwa parit dan sungai bukan keranjang sampah. Jangan pernah membuang sampah ke sungai, buanglah pada tempatnya," tutur dia.
Pengurus Daerah Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Kalbar Gunawan menuturkan pihaknya mendukung penuh kegiatan ini dengan menurunkan empat perahu karet dan 12 personel untuk membantu peserta KJC mengangkut sampah dari perairan.
"Selain di sungai, pembersihan juga dilakukan di bawah kolong rumah warga dan sekitar Kampung Caping. Sampah yang ditemukan sebagian besar limbah rumah tangga, mulai dari plastik, botol, pecahan kaca, hingga popok sekali pakai," katanya.
Ia mengingatkan kebiasaan membuang sampah ke sungai akan berdampak luas, tidak hanya di Pontianak tetapi juga ke daerah hulu dan hilir Kapuas.
"Stop membuang sampah ke sungai. Tidak semua sampah hanyut ke laut, dan kalaupun hanyut, tetap menjadi permasalahan karena sulit terurai," kata dia.
Aksi Bersihkan Kapuas ini diharapkan tidak sekadar menjadi kegiatan simbolis, melainkan juga edukasi publik agar semakin banyak warga berpartisipasi menjaga kebersihan sungai dan lingkungan sekitar.