Wiranto: Presiden sudah mendengar tuntutan pendemo
Masyarakat diharapkan menjaga diri untuk tidak emosi
Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan, Wiranto bertemu Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan Kamis 4/8/2025 (Foto :
Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan, Wiranto menyampaikan semua bisa menjaga diri ditengah gejolak unjuk rasa masyarakat yang anarkis karena Indonesia negara yang santun dan berbudaya. Hal ini disampaikan saat tiba di kompleks Istana untuk bertemu Presiden Prabowo Subianto, Kamis (4/9/2025).
“Ya, tapi begini ya, melihat situasi sekarang ini kan sebenarnya kita ini kan bangsa Indonesia dikenal bangsa yang berbudaya, ya, bangsa yang santun, ya. Sehingga sebenarnya semuanya, semua pihak bisa menjaga diri ya untuk tidak terbakar emosi dan melakukan hal-hal yang melanggar hukum, ya,” kata Wiranto.
Wiranto juga mengatakan jika ada ada hal yang perlu di bicarakan atau didiskusikan tidak perlu melakukan tindakan anarkis dan merusak fasilitas umum jika ada hal yang perlu dievakuasi atau perbaikan.
“Karena semua masalah bisa dibicarakan dengan baik, bisa dikomunikasikan ya. Harusnya ya kita malu ya pada para pendahulu kita yang telah memerdekakan negeri ini. Yang mereka tentu risiko mereka lebih berat dari kita karena mereka melawan penjajah, memerdekakan negeri ini,” tambahnya.
Ditambahkan pula bahwa Bangsa Indonesia diperjuangkan oleh pendahulu dengan perjuangan yang berat. Pendahulu kita memperjuangkan kemerdekaan bertaruhkan nyawa. Penerus sekarang kerja untuk melanjutkan kemerdekaan dan tidak lebih berat saat memperjuangkan kemerdekaan.
“Sedangkan kita kan harus, harus hanya, apa ya, memelihara persatuan-kesatuan bangsa, kerjaan yang tidak lebih berat dari apa yang dilaksanakan para pendahulu kita, yang bertaruh nyawa sehingga kalau semua bisa menyadari ini, saya kira ya semua akan baik-baik saja,” tegasnya.
Mengenai perwakilan pendemo yang sudah diterima oleh DPR RI, mantan Panglima TNI ini menanggapi bahwa sebagian apa yang diminta oleh para pendemo, oleh masyarakat tentu selalu didengar oleh Presiden Prabowo.
“Presiden juga tentu sedapat mungkin telah mendengarkan itu kemudian memenuhi apa yang diminta tentunya tidak serentak ya semua dipenuhi, kalau semua permintaan dipenuhi kan juga repot ya. oleh karena itu tentu kita nyerahkan saja kepada Presiden,” pungkasnya.
Sri Lestari