Gollum, Owa muda yang kini gapai kembali kebebasannya

Seekor Owa muda Kalimantan bernama Gollum kembali di selamatkan oleh Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur dan Conservation Action Network (CAN).

Update: 2025-11-20 10:00 GMT

Sumber foto: Rizkia/elshinta.com.

Seekor Owa muda Kalimantan bernama Gollum kembali di selamatkan oleh Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur dan Conservation Action Network (CAN). Pada saat ditemukan Gollum dalam keadaan yang sangat memprihatinkan dengan indeks masa tubuh 1, sedangkan normalnya hewan pada angka 4 atau 5.

Gollum ditemukan meringkuk dalam keadaan lemah di ujung kandang ayam dengan seluruh bulu di tubuhnya sudah rontok dan tinggal tulang berlapis kulit. Keadaan yang sangat buruk bagi seekor Owa Kalimantan yang dilindungi.

"Gollum kami dapati sangat mengenaskan kondisinya yang sangat buruk sekali, penebalan kulit dan bulunya sudah rontok semua, banyak meringkuk di ujung kandang ayam, " cerita Founder CAN , Paulinus Kristianto belum lama ini.

Begitu ditemukan tim sepakat menamai Gollum, bukan tanpa alasan Owa yang diperkirakan berusia 5-7 tahun itu mirip seperti karakter Gollum yang ada di film Lord Of the Rings, tanpa bulu dengan mata yang menatap kosong seakan hanya menunggu kematian.

"Waktu pertama datang banyak menunjukkan perilaku abnormal seperti menggigit diri sendiri, menganggukkan dan menggelengkan kepala, tidak ada vokalisasi pagi. Untuk perlakuan sekarang sudah tidak menyakiti diri sendiri," tutur Linus sapaan akrabnya.

Gollum di temukan di Tanah Grogot, kabupaten Paser setelah penyelamatannya segera di evakuasi melalui jalur darat ke kabupaten Berau, dan setelahnya melalui jalur sungai di bawa ke Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Long Sam, Kampung Merasa, kecamatan Kelay, kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

"Ketika petugas pertama kali menyentuh punggungnya, tulang terasa lebih dulu sebelum kulit. Tidak ada perlawanan. Tidak ada suara. Seolah seluruh ingatan tentang menjadi owa telah lama terhapus," kenang Linus kembali bercerita.

Tim yang menjemputnya sudah mendapat gambaran awal kondisi satwa ini dari laporan Seksi Konservasi Wilayah (SKW) III Balikpapan, BKSDA Kaltim Gollum diamankan pada 25 April 2025 dari sebuah kandang ayam milik warga di Tanah Grogot, Kabupaten Paser.

Bertahun-tahun Gollum tinggal di ruang sempit, bergerak dalam pola yang hanya memungkinkan tubuhnya bertahan sekadarnya. Bukan karena kejam, melainkan karena pemiliknya tidak paham satwa apa yang dia pelihara. Tanpa bulu, kurus, dan lemah, Gollum nyaris sulit dikenali sebagai owa.

"Bahkan pemiliknya saja tak tau dia hewan apa sampai akhirnya kami evakuasi," tuturnya.

Saat pintu kandang dibuka di hari kedatangannya, Gollum menunduk, menganggukkan kepala berulang-ulang. Gerakan itu bukan helaan napas gugup, melainkan pola yang menunjukkan tekanan mental yang lama. Dia menggigit tubuhnya sendiri.

Dia bergerak seperti mengulang kebiasaan yang terbentuk dari ketidaknyamanan kronis. Dan yang paling terasa janggal, dia tidak bersuara. Owa lazimnya mengisi pagi dengan vokalisasi panjang, sebuah lagu yang menggetarkan kanopi. Namun Gollum hanya diam.

Di ruang karantina Long Sam, Gollum menghabiskan waktu hari ke hari dengan pemantauan ketat. Setiap obat, setiap porsi makanan, setiap langkah kecil semuanya dicatat. Tim dokter dan keeper bekerja mengikuti ritme pemulihan yang perlahan tapi pasti.

Nutrisi ditingkatkan bertahap. Suplemen diberikan. Kulitnya dirawat setiap hari untuk membantu mengatasi penebalan. Lingkungan dibuat aman namun tetap menantang, agar tubuhnya bergerak sedikit demi sedikit. Fokus utama taham awal rehabilitasi hanya memastikan Gollum sehat dan tidak kurus.

Pada minggu keempat, perubahan kecil muncul. Rambut mulai tumbuh seperti titik-titik baru yang menyebar pelan melewati kulit kusamnya. Nafsu makan meningkat. Gerakan kepala yang berulang-ulang mulai berkurang.

Dia mulai memanjat tiang struktur kandang lebih lama. Dan yang paling disyukuri tim adalah dia berhenti menyakiti diri sendiri. Tetapi ada satu kejadian yang membuat seluruh tim merasa Gollum mulai kembali menjadi owa yaitu suatu pagi, suara itu muncul.

Tidak panjang, tidak lantang, tapi ada. Suara lirih yang terdengar canggung, seakan pita suaranya pun tidak percaya bahwa dia masih bisa dipakai.

"Setelah 4 bulan akhirnya pagi itu Gollum bersuara juga, melakukan vokalisasi pagi seperti owa pada umumnya, itu tanda mentalnya sudah mulai pulih," ucapnya mengulas senyum.

Perawatan fisik berjalan baik. Kulitnya mulai halus di banyak bagian. Keropeng masih ada, tapi semakin menipis. Skor tubuhnya naik. Dia makan lebih banyak dan mulai memilih buah kesukaannya.

Namun rehabilitasi owa tidak berhenti di tubuh yang sehat. Owa adalah satwa monogami dan sangat teritorial. Mereka perlu ruang, hubungan sosial, dan pola perilaku liar untuk bisa kembali ke hutan. Di sinilah tahap rehabilitasi perilaku dimulai.

Gollum dipindahkan ke kandang hutan yang lebih luas, dengan struktur pohon buatan dan ruang vertikal untuk memicu insting brachiation yaitu gerakan meluncur dari cabang ke cabang.

Pada masa awal, dia masih ragu memindahkan seluruh beban tubuhnya pada lengan panjangnya. Tetapi seiring waktu, lengan itu kembali ingat caranya bekerja.

Dia mulai duduk di tempat yang lebih tinggi dan menjadi lebih sensitif terhadap suara keeper yang datang. Dia belajar menikmati pemandangan dari balik jaring seperti owa liar yang sedang mengamati hutan.

Pulau itu dikelilingi sungai buatan yang didesain menyerupai hutan alami seperti pohon hidup, kanopi rapat, dan ruang luas untuk bergerak bebas. Di sini, owa belajar membentuk kelompok, menjaga wilayah, mengenali sumber pakan alami, serta mengasah kemampuan bertahan hidup.

Pulau pra-pelepasliaran itu dibangun sangat cepat, demi kembalinya Gollum ke hutan. CAN bahkan mengerahkan seluruh sumber dayanya untuk mempercepat pembangunan pulau itu.

“Kerja siang malam (membangun pulau buatan) karena proses rehabilitasi tidak boleh tertunda, harus berkesinambungan,” ujar Paulinus.

Di tempat ini, Gollum akan belajar sesuatu yang paling penting yakni percaya pada dirinya sendiri sebagai owa. Pulau itu bukan hutan rimba yang sesungguhnya, tapi ia adalah pintu gerbang. Setiap lompatan di sana adalah langkah menuju kebebasan.

Setiap seruan pagi adalah latihan untuk memanggil dunia yang telah lama hilang dari hidupnya. Setiap interaksi dengan owa lain adalah latihan membangun keterikatan sosial yang akan ia bawa ke alam liar.

Gollum memang belum dilepasliarkan ke hutan. Masih ada tahap yang harus ia jalani. Namun perjalanan panjang dari kandang ayam menuju pulau pra-rilis sudah menunjukkan sesuatu yang penting, bahwa satu owa yang pernah kehilangan segalanya sebagai satwa liar masih bisa pulih ketika diberi kesempatan, waktu, dan perawatan yang benar.

“Akhir bulan ini adalah jadwal Gollum masuk pulau buatan. Dan rencananya Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni yang akan melepaskan ke pulau sebagai bukti bahwa kerja konservasi tidak pernah sia-sia. Satu individu pulih, satu harapan untuk hutan kembali tumbuh,” kata Paulinus.

Terpisah, Kepala BKSDA Kaltim M Ari Wibawanto menyebut pemulihan Gollum sebagai bukti bahwa proses penyelamatan satwa berjalan sebagaimana mestinya. BKSDA Kaltim bersama mitra seperti CAN adalah wujud dari aksi kolaborasi menyelamatkan satwa.

“Kami menerima owa itu dalam kondisi memprihatinkan. Setelah diamankan, langsung dibawa ke PPS Long Sam. Melihat kondisinya sekarang, ini keberhasilan rehabilitasi,” ujarnya.

Namun dia juga menekankan bahwa keberhasilan seperti ini bukan kebetulan. Di banyak wilayah Indonesia, BKSDA dan mitra bekerja dalam rantai panjang penyelamatan satwa. Tidak hanya memberi pengobatan, tetapi menyiapkan satwa menghadapi hidup yang sesungguhnya di hutan.

“Ia harus mampu mencari makan, menghindari ancaman, dan berperilaku sebagaimana owa liar. Itu syarat utama sebelum dilepasliarkan,” kata Ari seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Rizkia, Kamis (20/11). 

Tags:    

Similar News