KLH ajak jaga kenaikan suhu dan efek rumah kaca dalam peningkatan kapasitas MRV aksi mitigasi
Sebagai upaya serius pemerintah Indonesia dalam menjaga kenaikan suhu global 1,5 derajat Celcius sesuai dengan Persetujuan Paris ( Paris Agreement) yang telah di tuangkan dalam Kontribusi yang ditetapkan secara Nasional (Enhanced NDC) pada tahun 2022, yaitu pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) pada tahun 2030 sebesar 31,89% dengan upaya sendiri dan 43,20% dengan bantuan internasional.
Sumber foto: AH Sugiharto/elshinta.com.
Sebagai upaya serius pemerintah Indonesia dalam menjaga kenaikan suhu global 1,5 derajat Celcius sesuai dengan Persetujuan Paris ( Paris Agreement) yang telah di tuangkan dalam Kontribusi yang ditetapkan secara Nasional (Enhanced NDC) pada tahun 2022, yaitu pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) pada tahun 2030 sebesar 31,89% dengan upaya sendiri dan 43,20% dengan bantuan internasional.
Selain itu, Indonesia juga menyampaikan visi jangka panjang melalui dokumen Long-term Strategies for Low Carbon and Climate Resilience 2050, dengan visi menuju net-zero emission pada tahun 2060 atau lebih cepat maka kementrian lingkungan hidup dalam ini Inventarisasi Gas Rumah Kaca dan Monitoring, Pelaporan, Verifikasi (GRK dan MPV) di Kementerian Lingkungan Hidup menggelar acara Peningkatan Kapasitas MRV aksi mitigasi di hotel 101 hotel kota Malang Jawa Timur
“Acara ini menitikberatkan pada pengurangan GRK tidak Cuma usaha skala besar namun juga usaha skala kecil dan Pak Mentri sangat konsen pada usaha skala kecil ini , karena mereka mungkin kurang informasi dan dengan acara ini kita ingin mambantu mereka sehingga mereka bisa mengajukan sertifikat pengurangan emisi ,” Ungkap Direktur Inventarisasi GRK dan MPV Kementrian Lingkungan Hidup, Mitta Ratna Djuwita seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, AH Sugiharto, Senin (15/9).
Dijelaskan Direktur Inventarisasi GRK dan MPV Kementrian Lingkungan Hidup, upaya guna mencapai pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) pada tahun 2030 maka pihaknya bersama kementerian menyusun ropmap yang ditargetkan dalam pencapaian pengurangan emisi.
“Karena itulah melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman para pemangku kepentingan terhadap proses MRV, secara khusus mengenai impelentasi mekanisme SPEI sesuai regulasi yang berlaku, sekaligus mendorong penguatan keterampilan teknis dalam penyusunan Dokumen Rencana Aksi Mitigasi (DRAM) dan Laporan Capaian Aksi Mitigasi (LCAM) yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari skema SPEI. Kegiatan ini juga ditujukan untuk memperkuat kapasitas pelaksanaan mekanisme MRV agar data pengurangan emisi GRK lebih akurat dan kredibel, menjaga integritas sistem pencatatan di tingkat nasional, serta meningkatkan kolaborasi lintas aktor dalam mendukung pencapaian target NDC. Forum ini menyediakan ruang diskusi dan berbagi pembelajaran agar praktik terbaik dalam pengelolaan aksi mitigasi dapat diselaraskan, terutama bagi pelaku aksi di tingkat tapak yang seringkali menghadapi keterbatasan informasi dan sumber daya," tandasnya.