Warga Cakung Barat desak Pemkot Jaktim bangun embung untuk atasi banjir

Warga Kelurahan Cakung Barat, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, mendesak pemerintah segera merealisasikan pembangunan embung atau waduk kecil sebagai langkah antisipasi banjir di tengah maraknya pembangunan infrastruktur di wilayah tersebut.

Update: 2025-11-11 14:30 GMT

Sumber foto: Heru Lianto/elshinta.com.

Warga Kelurahan Cakung Barat, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, mendesak pemerintah segera merealisasikan pembangunan embung atau waduk kecil sebagai langkah antisipasi banjir di tengah maraknya pembangunan infrastruktur di wilayah tersebut.

Meski genangan air sudah berkurang dalam beberapa tahun terakhir, warga menilai keberadaan embung tetap penting untuk menjaga keseimbangan tata air dan mencegah potensi banjir musiman akibat meningkatnya aktivitas pembangunan.

Jainal, warga RT 02 RW 07 Cakung Barat, mengatakan kawasan tersebut kini memang tidak lagi dilanda banjir besar. Namun, ia mengeluhkan dampak lain berupa debu tebal dan padatnya lalu lintas kendaraan berat.


“Kalau banjir sudah jarang, tapi sekarang debu parah dan truk besar lewat terus. Banyak juga yang buang puing di pinggir jalan,” ujarnya, Selasa (11/11).

Ia menambahkan, meski saluran air telah diperbaiki sejak adanya rencana pembangunan Rumah Sakit Internasional, keberadaan embung tetap diperlukan agar kawasan tetap aman dari risiko banjir di masa mendatang.

“Kalau waduk atau embung jadi dibangun, bagus sekali buat warga. Cuma lahannya memang sudah padat,” tambahnya.

Hal senada disampaikan Nuraini (61), warga lama yang memiliki warung nasi di kawasan tersebut. Ia menilai pembangunan embung lebih mendesak dibanding proyek rumah sakit.

“Kalau bisa, embung dulu dibangun biar enggak banjir. Rumah sakit nanti saja. Soalnya kalau banjir datang, semua kena dampaknya,” katanya.

Seorang petugas PPSU Kelurahan Cakung Barat membenarkan bahwa rencana pembangunan embung telah menjadi pembahasan di tingkat kelurahan.

“Sekarang pembangunan makin banyak, air hujan butuh tempat resapan. Kalau tidak, nanti banjir bisa balik lagi seperti dulu,” ujarnya.

Ketua RT 02 RW 07, Ahmad Nur atau yang akrab disapa Enung, menyampaikan bahwa rencana embung sudah tercantum dalam pembahasan tata ruang bersama proyek pelebaran jalan dan pembangunan Rumah Sakit Internasional.

“Dalam rapat di kelurahan sempat dibahas soal akses ke rumah sakit dan rencana embung. Pelebaran jalan juga sudah masuk rencana,” jelasnya.

Menurut Enung, penguatan turap di RT 09 merupakan bagian dari upaya penataan kawasan agar lebih tertata dan tahan terhadap potensi banjir.

“Kalau dari petanya nanti bagus. Ada turap, embung, dan pelebaran jalan. Tapi sekarang warga memang mengeluh debu akibat truk proyek,” ujarnya.

Warga berharap Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur dan Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta segera menindaklanjuti aspirasi tersebut melalui survei lapangan dan penetapan lokasi pembangunan embung.

Mereka juga meminta pengawasan terhadap pembuangan puing liar dan lalu lintas truk berat di sepanjang Jalan Pool PPD yang menimbulkan debu tebal.

Meskipun kondisi lingkungan telah membaik, warga menegaskan pembangunan embung tetap menjadi kebutuhan mendesak untuk menjaga kestabilan tata air menghadapi musim hujan dan peningkatan pembangunan di kawasan Cakung Barat.

“Sekarang sih aman, tapi siapa tahu nanti banjir balik lagi kalau pembangunan makin banyak,” pungkas Jainal seperti dilaporkan Reporter Elshinta, Heru Lianto, Selasa (11/11). 

Similar News