Pesilat remaja Pagar Nusa meninggal dunia diduga dikeroyok geng motor

Seorang remaja anggota perguruan pencak silat Pagar Nusa Kota Semarang, Mohammad Bimo Saputra (17 tahun), meninggal dunia pada Jumat dini hari sekitar pukul 01.00 diduga setelah dikeroyok dan dianiaya oleh massa geng motor di Kawasan Fly Over Ganefo, Mranggen, Demak, Jawa Tengah.

Update: 2025-12-29 10:10 GMT

Ilustrasi. Sumber foto: www.tribratanews.com/elshinta.com.

Elshinta Peduli

Seorang remaja anggota perguruan pencak silat Pagar Nusa Kota Semarang, Mohammad Bimo Saputra (17 tahun), meninggal dunia pada Jumat dini hari sekitar pukul 01.00 diduga setelah dikeroyok dan dianiaya oleh massa geng motor di Kawasan Fly Over Ganefo, Mranggen, Demak, Jawa Tengah.

Menurut Wakil Ketua Pengurus Cabang Pagar Nusa Kota Semarang, Mohammad Ichwan, saat itu remaja Bimo sedang mengantar rekannya pulang ke Mranggen, wilayah Demak menggunakan sepeda motor seusai kopi darat anggota Pagar Nusa Lintas Daerah di Lapangan Pucang Gading, Mranggen, Demak pada Kamis (25/12/2025) malam. Acara itu selesai menjelang Jumat dini hari.

Bimo dan rekan-rekannya mengantar temannya pulang. Bimo berboncengan sepeda motor dengan Bintang dan berada di barisan paling belakang.

Namun saat melintas di Jalan Brigjend Sudiarto, di depan kompleks Perumahan Plamongan Indah, Semarang; sekelompok pemuda meneriaki rombongan Bimo dan kawan-kawannya sebagai kawanan ‘kreak’, ‘gengster’. Karena diteriaki, mereka justru menjauh dengan cepat. Namun kelompok pemuda bermotor itu justru mengejar mereka sambil melempari batu hingga depan Pasar Mranggen.

Ketika berada di kawasan Flyover Ganefo, sepeda motor Bimo ditendang. Bintang dan Bimo terjatuh. Mereka dikerojok, dipukuli dan ditendang. Bintang berhasil menyelamatkan diri. Bimo menjadi bulan-bulanan massa.

"Pengeroyok meninggalkan Bimo terkapar. Ia kemudian dilarikan ke RS Pelita Anugerah Mranggèn, dan kemudian dibawa ke RS Bhayangkara di Semarang. Namun jiwanya tidak tertolong," kata Ichwan seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Joko Hendrianto, Senin (29/12). 

Elshinta Peduli

Jenazah warga Dukuh Blancir, Kelurahan Plamongansari, Kecamatan Pedurungan, Semarang itu dimakamkan pada Jumat sore.

Menyikapi musibah itu Pimpinan Cabang Pagar Nusa Kota Semarang dan Demak meminta polisi untuk segera menangkap pelaku penganiayaan tersebut.

"Kami menuntut polisi membubarkan aktivitas balapan liar di seluruh kawasan di Semarang maupun Demak. Pagar Nusa juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama menyatakan perang terhadap balapan liar," kata Ahmad Ghozali, Ketua Pagar Nusa Kota Semarang.

Mereka juga mengingatkan bahwa seluruh anggota Pagar Nusa dan keluarga besar NU tidak bisa lagi membendung niat untuk membabat habis balapan liar jika polisi tidak segera bertindak. 

Tags:    
Elshinta Peduli

Similar News