2 November 1958: Pesawat terkecil pertama buatan Indonesia

Pascamerdeka, dunia kedirgantaraan Indonesia melakukan sejumlah pembuatan dan percobaan pesawat.

Update: 2025-11-01 23:10 GMT

Sumber foto: https://h7.cl/1ixVJ

Pascamerdeka, dunia kedirgantaraan Indonesia melakukan sejumlah pembuatan dan percobaan pesawat.

Kala itu putra bangsa yang punya obsesi tinggi membuat pesawat ialah Nurtanio Pringgoadisuryo.

Nurtanio dibantu karibnya yang merupakan pendiri perkumpulan pecinta Aeromodelling, Wiweko Supono, terbukti sukses menciptakan pesawat berteknologi swayasa (pesawat terbang eksperimental buatan sendiri, bukan buatan pabrik).

Sejumlah pesawat yang memakai nama khas Indonesia berhasil dibuat dan diuji coba oleh Nurtanio pada pertengahan 1950-an.

Salah satunya Si Kunang Nu-25 yang dimulai pembuatannya pada 1957 dan mulai diterbangkan di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, pada 2 November 1958.

Pesawat latih berkapasitas satu orang tersebut dibuat di Depo Penyelidikan, Percobaan dan Pembuatan Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) dengan dirancang langsung oleh Nurtanio yang kemudian menjadi pilotnya pada penerbangan pertama.

Si Kunang Nu-25 dibuat menggunakan kayu jamuju, tripleks, dan ditutup kain. Mesin pesawat ini menggunakan mesin mobil Volkswagen (VW) 1190cc/25 pk untuk memutar baling-baling dari kayu.

"Menurut pengumuman AURI pesawat ini bukan saja yang terkecil di Indonesia, tetapi mungkin juga di seluruh Asia," jelas yang dilaporkan dalam berita majalah mingguan Star Weekly terbitan 8 November 1958.

Meskipun panjang sayap hanya 7 meter, panjang badan 5 meter dan berat seluruh pesawat beserta pilotnya kurang lebih 270 kilogram, tetapi pesawat kecil itu dapat mencapai kecepatan terbang 80 mil per jam, sehingga jarak Bandung-Jakarta dapat ditempuh dalam tempo 50 menit.

Nurtanio sendiri sukses melakukan uji coba terbang pesawat Si Kunang selama 15 menit.

Ketika Nurtanio membentuk Lembaga Persiapan Industri Penerbangan (LAPIP, kini PT Dirgantara Indonesia) pada 1961, pesawat Si Kunang dioperasikan untuk membangkitkan semangat dirgantara di masyarakat.

Pada 12-18 Juni 1962, Nurtanio menerbangkan Si Kunang di atas langit Jawa dengan rute Bandung-Tasikmalaya-Purwokerto-Yogyakarta-Solo-Surabaya-Semarang-Cirebon-Bandung.

Si Kunang Nu-25 terbukti bisa terbang mengelilingi Jawa.

Pesawat kebanggaan Indonesia itu kemudian dimuseumkan di Museum Satria Mandala, Jakarta.

Tags:    

Similar News