14 Juli 2011: Kronologi letusan Gunung Lokon
Gunung Lokon di Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut), memuntahkan lahar panas sekitar pukul 23.31 waktu setempat. Hari ini, tepat 11 tahun yang lalu, letusan gunung itu adalah yang terbesar dari letusan vulkanik yang berlangsung hampir satu bulan, sejak gunung itu menunjukkan gejala meletus 18 Juni 2011.
Elshinta.com - Gunung Lokon di Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut), memuntahkan lahar panas sekitar pukul 23.31 waktu setempat. Hari ini, tepat 11 tahun yang lalu, letusan gunung itu adalah yang terbesar dari letusan vulkanik yang berlangsung hampir satu bulan, sejak gunung itu menunjukkan gejala meletus 18 Juni 2011.
Berikut kronologi meletusnya Gunung Lokon :
Pukul 06.00-12.00 WITA
Tampak asap putih tebal setinggi 100-150 meter.
Pukul 22.45 WIB
Terjadi letusan besar Gunung Lokon dengan lontaran material pijar dan hujan abu tebal setinggi 1.500 meter.
6 Jam setelah letusan terjadi Krisis Seismik. Terjadi 25 kali gempa Vulkanik dalam, 30 kali gempa vulkanik dangkal dan terjadi getaran tremor vulkanik dengan amplituda 0,5-4 mm.
Pukul 00.30 WIB - 15 Juli 2011
Terjadi letusan kedua setinggi 600 meter.
Akibat letusan tersebut terjadi kebakaran hutan di sekeliling kawah gunung. BNPB, BPBD, TNI, POLRI segera melakukan evakuasi dan pendataan pengungsi di lokasi.
Ribuan Warga Mengungsi
Sebagian dari mereka lari menyelamatkan diri ke tempat aman, beberapa di antaranya berlari ke Manado. Pemerintah Kota Tomohon mencatat sekitar 10.000 warga kaki gunung terpaksa mengungsi, sebagian di antaranya menempati lokasi pengungsian yang diadakan oleh pemerintah kota setempat. Jumlah warga yang menempati enam lokasi pengungsian tercatat 6.000 orang.
Posko bencana di Kota Tomohon menyebutkan tak ada korban jiwa ataupun warga yang cedera akibat erupsi, kecuali seorang pengungsi bernama Blasius Tumembouw (71) meninggal di Rumah Sakit Bethesda, Tomohon, akibat panas tinggi.
Korban
Dilansir dari kompas.com, pada 10 Juli 2011, statusnya dinaikkan dari siaga level III ke awas level IV. Pascaletusan, statusnya pada 24 Juli diturunkan dari awas level IV ke siaga level III.
Pada 18 Juli 2011, letusan kedua (17 Juli) lebih besar daripada letusan pertama (14 Juli), menurut petugas pengamat Pos Gunung Api Lokon dan Mahawu, Freddy Korompis. Dia mengatakan dua erupsi Gunung Lokon dari kawah Tompaluan mengeluarkan debu dan pasir yang langsung terbawa angin ke arah utara, yakni kawasan Kota Manado.
Langit Kota Manado sepanjang siang hari tampak mendung tertutup debu. Atap rumah-rumah di Manado tampak terselubung debu tipis. Jarak Gunung Lokon dari Kota Manado sekitar 30 kilometer. Meski demikian, dua letusan tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.