Pakar sarankan pelaksanaan edukasi mitigasi bencana bagi siswa sekolah

Elshinta.com,

Update: 2022-10-09 14:16 GMT
Sumber foto: Antara/elshinta.com.

Elshinta.com - Pakar pendidikan dari Universitas Lambung Mangkurat Prof. H Ahmad Suriansyah, MPd, PhD menyarankan pelaksanaan program edukasi mitigasi bencana bagi siswa sekolah menyusul meninggalnya tiga siswa di satu sekolah akibat banjir yang terjadi di bagian wilayah DKI Jakarta.


Di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, Minggu, dia mengatakan bahwa kematian tiga siswa Madrasah Tsanawiah Negeri 19 di Jakarta Selatan yang tertimpa tembok pembatas sekolah yang roboh akibat banjir pada 6 Oktober 2022 menunjukkan pentingnya pendidikan mengenai mitigasi bagi siswa. 

Ia mengemukakan bahwa pemahaman mengenai mitigasi yang masih rendah membuat siswa di sekolah itu bermain di halaman sekolah saat banjir. Padahal bermain di luar semasa banjir dan hujan bisa membahayakan keselamatan mereka.

"Di sini juga guru berperan penting dalam pengawasan, atau jangan-jangan banyak dari guru juga tidak mengerti mitigasi bencana, apa yang harusnya dilakukan saat banjir menerjang sekolah misalnya, ataupun saat terjadi bencana lainnya seperti gempa bumi, angin puting beliung, dan kebakaran," katanya.

Direktur Program Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat itu mengatakan, sebaiknya edukasi mitigasi bencana disisipkan dalam kegiatan di sekolah agar siswa memahami tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk meminimalkan dampak bencana.

Menurut dia, sekolah bisa bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam melaksanakan edukasi mitigasi bencana pada siswa.

Edukasi mitigasi bencana, ia melanjutkan, bisa dilaksanakan dalam kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler di sekolah.

"Jadi prinsipnya edukasi mitigasi bencana harus terprogram betul, jangan sampai hanya satu kali saja ketika masa pengenalan peserta didik baru atau bahkan tidak pernah sama sekali," katanya.

Tags:    

Similar News