15 Mei 1946: S. Tidjab, sang maestro sandiwara radio dan penulis skenario ternama Indonesia

Elshinta.com, S. Tidjab adalah seorang tokoh legendaris dari Indonesia yang dikenal sebagai penulis skenario sandiwara radio. Keahliannya dalam bidang ini terbukti melalui beberapa karyanya yang terkenal seperti Tutur Tinular, Kaca Benggala, dan Mahkota Mayangkara, yang sangat populer pada era 1980-1990-an. Karya-karyanya disiarkan oleh lebih dari 400 stasiun radio di seluruh Indonesia.

Update: 2024-05-15 06:00 GMT
Penulis Tutur Tinular S Tidjab. (https://tinyurl.com/yc7npzns)

Elshinta.com - S. Tidjab adalah seorang tokoh legendaris dari Indonesia yang dikenal sebagai penulis skenario sandiwara radio. Keahliannya dalam bidang ini terbukti melalui beberapa karyanya yang terkenal seperti Tutur Tinular, Kaca Benggala, dan Mahkota Mayangkara, yang sangat populer pada era 1980-1990-an. Karya-karyanya disiarkan oleh lebih dari 400 stasiun radio di seluruh Indonesia.

Dilansir dari tempo.co, pria yang lahir pada 15 Mei 1946 ini menulis skenario untuk radio, sinetron, dan film. Karya-karya S. Tidjab mampu membawa pendengar dan penonton masuk ke dalam cerita sandiwara radionya. Beberapa karya sandiwara radio terkenal lainnya dari S. Tidjab antara lain Kidung Keramat, Pelangi di atas Glagahwangi, Kasih Sepanjang Jalan, dan Asmara di Tengah Bencana.

Karya Tutur Tinular adalah salah satu karya yang paling dikenal dari S. Tidjab. Kisah kolosal ini memiliki tokoh utama Arya Kamandanu dan tokoh-tokoh lainnya seperti Arya Dwipangga dan Mpu Tong Bajil. Karena popularitasnya, Tutur Tinular diadaptasi menjadi serial televisi. Ceritanya berlatar belakang sejarah runtuhnya Kerajaan Singasari dan berdirinya Kerajaan Majapahit. Sandiwara radio ini pertama kali disiarkan pada 1 Januari 1989.

Melansir dari filmindonesia.or.id, karya sinetron dan film karya S. Tidjab juga tidak kalah menarik. Beberapa judul yang ditulisnya antara lain Mahkota Majapahit, Mahkota Mayangkara, Tutur Tinular: Pedang Naga Puspa (1989), Babad Tanah Leluhur I: Rahasia Bukit Tengkorak (1990), Babad Tanah Leluhur II: Banyu Cakra Buana (1991), Tutur Tinular II: Naga Puspa Kresna (1991), Tutur Tinular III: Pendekar Syair Berdarah (1992), dan Tutur Tinular IV: Mendung Bergulung di Atas Majapahit (1992).

S. Tidjab meninggal pada 1 Maret 2019 akibat kanker rektum yang dideritanya selama dua tahun. Dia meninggal pada usia 72 tahun di Rumah Sakit Sentra Medika Cisalak, Depok, Jawa Barat, dan dimakamkan di TPU Depok pada 2 Maret 2019.

Tags:    

Similar News